Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mangrove dan Konsep Kebermanfatan Kehidupan

 


Menurut Nyabakken (1992) dalam bukunya yang berjudul “Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologismemaparkan bahwa mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Hutan mangrove atau yang biasa disebut hutan bakau merupakan sebagian wilayah ekosistem pantai yang mempunyai karakter yang khas.

Mangrove jika kita analogikan sebagai manusia adalah manusia yang berguna dan bermanfaat bagi banyak manusia. Banyak sekali manfaat dari mangrove yang salah satunya adalah sebagai tempat feeding bagi ikan ikan yang hidup disekitarnya. 

Feeding adalah sebagai tempat mencari makan dimana daun ataupun buah yang jatuh di hutan mangrove kemudian membusuk dan menjadi zat makanan bagi ikan-ikan kecil yang tinggal di sekitar.

Dari sini penulis mengajak pembaca untuk mengerti bagaimana konsep feeding yang merupakan manfaat dari mangrove kita terapkan di kehidupan kita, yaitu dengan cara peduli dengan sesama peduli terhadap manusia yang sedan tidak beruntung dan membutuhkan pertolongan.

Hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang  saling membutuhkan. Tidak ada manusia yang paling bisa sendiri dan paling kuat untuk menjalankan kehidupanya sendiri. Islam mengajarkan untuk saling tolong menolong, paling tidak memberi makanan atau minuman bagi kaum kaum yang tidak beruntung di finansialnya.

Kemudian selain manfaat mangrove selain sebagai feeding adalah setiap bagian dari mangrove memiliki manfaat dari daun sampai akarnya, akar dan batangnya bisa digunakan sebagai bahan bangunan dan arang, daun dan buahnya bisa dikonsumsi dan dimanfaatkan sebagai obat obatan dan dan bunganya bermanfaat sebagai wewangian.

Dapat kita tarik pelajaran yang berharga dari salah satu fungsi mangrove ini adalah teruslah menebar kebaikan mengingat menusia tidak selamanya berada di bumi Manusia diciptakan sebagai makhluk yang dikaruniai akal dan pikiran. 

Karenanya, sudah semestinya apabila kita bisa bisa mentadabburi dari mangrove tersebut. Sejauh mana manfaat diri kita, baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama, maupun bangsa kita. 

Kita terlalu sibuk dengan rutinitas pribadi kita seperti kuliah, kerja, nugas, ngegame, cangkruk sibuk main crypto dan slot tapi kita lupa bahwa disekeliling kita banyak saudara saudara kita yang kesusahan, bukannya Rasullulah SAW telah bersabda "Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi sesamanya."

Yang terakhir tapi tak kalah penting, bawasannya mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap emisi dan karbon yang berbahaya bagi makhluk hidup dan menggantinya dengan oksigen yang merupakan sumber dari respirasi makhluk hidup, dapat kita ambil hikmah disini bahwasannya sebagai manusia kita harus bisa menyaring segala sesuatu yang buruk dari dunia ini. 

Sebagai manusia yang katanya sebagai khalifah fil ard, sudah seharusnya kita bisa mencegah yang buruk dan menyerukan kebaikan, anggap saja emisi adalah sesuatu perbuatan atau hal yang menurut islam buruk maka sebagai manusia yang kita analogikan seperti mangrove harus bisa menfilternya bukan malah ikut ikutan menjadi buruk.

Intisari dari tulisan ini adalah sebagai manusia kita sebisa mungkin bermanfaat bagi sesama, senantiasa menebar kebajikan, selalu bisa menfilter hal hal buruk yang ada disekitar kita dan selalu berlomba lomba dalam kebaikan. 

Penulis mohon maaf jika tulisan saya amburadul tidak jelas dan banyak salahnya, ya namanya juga manusia yang tidak sempurna, yang sempurna hanya Allah SWT dan Andra and The Backbone dengan lagunya yang berjudul Sempurna.

Salam Lestari! 
Salam Konservasi!
 
 Author: Firdaus Achmad R     (Ketua Bidang Senora Koorkom IMM UINSA 2020-2021).                                                                          Editor: Fadhlur Rohman    

 
 
 
 

Redaksi IMM UINSA
Redaksi IMM UINSA Tim Redaksi RPK KOORKOM IMM UINSA