Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Firdaus Su'udi: Dari Surabaya untuk IMM Jatim

 


IMMUINSASBY.COM-Guna melakukan regenerasi kepemimpinan DPD IMM Jawa Timur akan menghelat acara Musyawarah Daerah (Musyda) XXI Jatim di Gresik. Musyda XXI tersebut akan diadakan pada 20-23 Januari 2022. Acara pembukaan akan diadakan di Hotel Horison GKB dan kemudian acara Musyda XXI dilanjutkan di Universitas Muhammadiyah Gresik. 

Musyda XXI Jatim ini diharapkan menjadi wadah bagi kader-kader IMM Se-Jatim untuk saling bertukar ide dan gagasan bagi kemajuan IMM dan juga Provinsi Jawa Timur di masa mendatang. Selain itu, Musyda XXI juga menjadi ajang bagi kader-kader IMM Se-Jatim untuk memilih Ketua Umum DPD IMM Jatim. Tentu bukan memilih sembarang orang, melainkan memilih tokoh terbaik yang akan mampu membawa IMM Jatim menjadi lebih maju dan menjadi percontohan bagi gerakan IMM di Indonesia. 


Salah satu di antara dua tokoh IMM yang akan mengikuti kontestasi pemilihan Ketua Umum pada Musyda XXI adalah Mohammad Miftahul Firdaus Su’udi. Firdaus adalah Ketua Umum PC IMM Kota Surabaya Periode 2019-2020. Saat memimpin Cabang Kota Surabaya ia terbukti mampu menjadikan IMM Surabaya masif akan gerakan dan membawa persatuan bagi IMM di Kota Surabaya. 

Dalam misinya untuk maju pada kontestasi Musyda XXI ia mengusung tagline “Gerakan Kolaborasi Kader dalam Menggembirakan Semesta”. Tagline itu diusung karena melihat berbagai dinamika yang ada di DPD IMM Jawa Timur sebelumnya, sehingga harus secepatnya dan secermatnya mendapatkan gagasan yang solutif agar dinamika yang terjadi tidak berlarut-larut dan membuat kemunduran. 

Secara garis besar tagline yang diusung oleh Firdaus Su’udi dibagi menjadi dua poin, yaitu “Kolaborasi Kader” dan “Menggembirakan Semesta”.

1. Prinsip Kolaborasi Kader

Penguatan karakter merupakan hal yang penting dan utama dalam mewujudkan tujuan organisasi. Maka karakter yang harus diinternalisasikan dalam jati diri kader IMM Jawa Timur adalah karakter Kolaborasi. Kolaborasi menjadi modal utama kader dalam membangun IMM Jawa timur yang unggul.

2. Prinsip Menggembirakan Semesta

Menggembirakan semesta dapat diartikan, bahwa dalam segala sesuatu gerakan apa pun tidak terlepas dari jati diri yang gembira. Sedangkan semesta adalah apa yang ada, tumbuh dan hidup atau mati di sekitar (kader) manusia.  

Guna mengejawantahkan kedua gagasan di atas, Firdaus melihat IMM perlu menegakkan empat pilar yang akan membawa kemajuan bagi IMM Jawa Timur. Empat pilar tersebut meliputi Kaderisasi, Wirausaha,  Profesi, dan Akademisi.

A. Kaderisasi

Roda kepemimpinan tidak luput dari kaderisasi, oleh karenanya tidak akan berjalan sebuah organisasi tanpa adanya penerus. Sehingga perlu persiapan khusus untuk membentuk seseorang menjadi seorang pemimpin yang matang. Dimana kader merupakan hal yang sangat penting sebagai sumber daya manusia yang melakukan proses pengelolaan dalam suatu organisasi atau institusi. 

Tentunya tidak hanya IMM, dalam setiap organisasi ataupun bentuk perkumpulan yang lainnya. Kaderisasi menjadi kunci, tidak hanya untuk meneruskan roda kepemimpinan, kaderisasi akan sukses manakala pada dapat melahirkan pemimpin yang amanah, adil, visioner, mampu, dan kuat dalam jumlah dan mutu yang memadai pada seluruh struktur sistem kepemimpinan yang dibutuhkan.

B. Wirausaha

Apa yang dilakukan oleh para pendahulu kita, sepatutnya juga menjadi contoh bahwa untuk memaksimalkan potensi kader dalam upaya menjalankan roda organisasi, dirasa perlu ada pendampingan khusus bagi kader yang memang memiliki keinginan dan kemampuan dalam dunia usaha. Bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah dengan usaha. Terlepas dari itu semua, hal utama dari pilar Wirausaha ini ialah upaya menciptakan kader yang memiliki inovasi dan kemandirian dalam masyarakat.

C. Profesi

Para kader IMM harus lebih berani untuk menunjukkan jati diri, penguatan pada profesi menjadi pilar yang tak kalah penting. Menjadi seorang perawat, hakim, arsitektur, dll. Hal ini perlu mendapat penguatan khusus, sehingga para kader IMM dapat menjalankan profesinya dengan baik, bijaksana, dan adil

D. Akademisi

Fasilitas yang diberikan oleh persyarikatan dengan begitu banyaknya perguruan tinggi Muhammadiyah atau Aisyiyah sudah seharusnya dapat melahirkan para cendekiawan muslim yang memiliki kompetensi handal dalam bidang tertentu, ini menjadi Pilar keempat yang akan kami tekankan nantinya.

Author: Tim Redaksi

(Fadhlur Rohman, Rifaldo Musthofa, & Ayfa FE Auni)

Redaksi IMM UINSA
Redaksi IMM UINSA Tim Redaksi RPK KOORKOM IMM UINSA