Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menanamkan Toleransi dalam Kebhinekaan Demi Terjaganya Persatuan NKRI

Kebhinekaan merupakan suatu hal yang harus dihormati dan dijaga. Arti bhineka adalah beragam, sebuah keberagaman yang harus saling mendukung satu dengan yang lain meski berbeda. Hidup dalam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti “berbeda-beda, tetapi tetap satu jua” membuat kita sebagai warganya harus memiliki sifat toleransi. 

Meski kita hidup dengan berbagai perbedaan, semuanya harus tetap satu dalam kesatuan negara Republik Indonesia. Dengan beragam suku, ras, agama, budaya, dan yang lainnya. Toleransi merupakan bentuk cinta kita terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun tidak semua orang memiliki pemikiran untuk menghargai keberagaman. 

Terbukti dengan bayaknya permasalahan yang timbul disetiap penjuru negeri ini. Mulai dari perang antar suku di Papua, perang sampit antara orang Madura dengan Dayak yang pernah terjadi dahulu, pembongkaran tempat ibadah, bahkan perselisihan pendapat antar golongan partai juga dapat menjadi permasalahan yang dibesarkan. 

Dimulai sejak dini

Ruang lingkup kebhinekaan dapat dilihat dari sekitar kita hingga dalam lingkup antar wilayah. Menghargai keberagaman dapat dimulai sejak dini, memberikan pembelajaran melalui lingkungan sekitar yang bisa dilakukan terhadap keluarga, tetangga, teman bermain, hingga orang yang baru ditemui. Mengajarkan kepada anak untuk menghormati dan tidak pernah membedabedakan orang lain dapat menjadi awal yang bagus. 

Anak perlu diajarkan bahwa perbedaan bukanlah sebuah kekurangan. Justru dengan perbedaan yang ada hidup menjadi lebih indah. Perlu diawasi juga dengan prilaku yang kurang baik. Meski harus saling menghargai, sikap hati-hati juga perlu dilakukan untuk menghindari orang yang benar-benar tidak baik. 

Dalam lingkup sekolah sampai dengan perkuliahan juga tak luput dengan keberagaman. Menjadi tugas seorang guru maupun dosen untuk mendidik anak muridnya agar memiliki sifat toleransi yang merupakan sifat penting untuk menjaga kebhinekaan suatu negara. 

Sekolah dapat menjadi awal bagi para generasi muda untuk mengenal perbedaan. Ruang lingkup sekolah tidak seluas perkuliahan. Sebuah Universitas atau Institut memiliki lebih banyak jangkauan untuk memperoleh mahasiswa baik dari kota, desa, bahkan sampai luar pulau. Banyaknya organisasi dengan latar belakang yang berbeda mulai dari agama, nasionalis, kesenian dan lain sebagainya menjadikan lingkup perkuliahan merupakan tempat keberagaman bertemu. 

Misalnya saja dalam berorganisasi di bidang agama, sudah banyak organisasi yang berdiri dengan mengatasnamakan agama-agama tertentu. Hal ini menunjukkan keberagaman Indonesia yang sangat religious. Telah disebutkan dalam UUD 1945 Pasal 29 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. 

Prularitas

Terdapat enam agama yang diakui di negara Republik Indonesia. agama-agama tersebut adalah Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Dengan keberagaman tersebut, baik dari mahasiswa bahkan sampai seluruh masayarakat wajib untuk menghargai dan menghormati. Jangan sampai timbul perselisihan baik itu antar agama maupun sesama agama. 

Selain agama, ras di negara Republik Indonesia juga beragam. Keberagaman Ras merupakan kategori manusia yang digolongkan berdasar asal-usul (letak geografis) dan ciri fisik yang dimiliki. Dengan luas Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan memiliki lebih dari 17.000 pulau membuat banyak ras tersebar di Indonesia. 

Beberapa ras tersebut antara lain seperti ras Malayan Mongoloid yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. Serta ras Melanesoid yang tersebar di Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Selain itu masih banyaak ras lain yang mendiami negara Indonesia seperti ras Kaukasoid, yaitu orang-orang dari India, Timur tengah, Eropa. Dan juga ras Asiatic Mongoloid seperti dari China, Jepang, daan Korea. 

Jiwa toleransi

Semua ras dapat hidup dengan tenteram dan aman asalkan setiap orang memiliki jiwa toleransi. Keberagaman menjadi keindahan bagi setiap orang yang melihat. Selain itu, dengan banyaknya ras di Indonesia juga banyak ditemukan berbagai suku dengan budaya masing-masing yang tersebar luas mulai dari suku Aceh, Batak, Melayu, Betawi, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Dayak, Toraja, Asmat, Dani, dan masih banyak lagi. 

Begitu banyaknya suku juga membuat budaya di Indonesia tak sedikit jumlahnya. Keberagaman seharusnya menjadi nilai tambah untuk lebih mengenalkan Indonesia kepada dunia. Keberagaman bukan suatu penghalang jika kita semua dapat saling mengerti. Dengan menanamkan kesadaran akan toleransi sejak dini maka diharapkan nantinya keberagaman menjadi sebuah hal yang wajar. 

Menjadi tugas kita untuk melestarikan dan menjaga persatuan dalam keberagaman Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. Kebhinekaan dapat ditanamkan sejak dini mulai dari lingkup yang kecil seperti keluarga, sekolah hingga masyarakat. Keberagaman agama, ras, suku dan budaya tak menjadi penghalang untuk terus maju dan membuat perubahan yang lebih baik demi terjaganya persatuan untuk generasi bangsa di masa yang akan datang.

Author: Muhammad Rizal Abdan Kamaludin (Kabid RPK IMM Al-Farabi 2022-2023)

Editor: Auni H (RPK Korkom IMM UINSA)

Thumbnail: Unsplash/W. Suhendra

-Note: tulisan lomba milad IMM

Redaksi IMM UINSA
Redaksi IMM UINSA Tim Redaksi RPK KOORKOM IMM UINSA