IMM UINSA Gelar Pelantikan dan Diskusi Panel
![]() |
Prosesi Pelantikan IMM UINSA |
Penulis: Ghina Ruqayatul Malihah (Ketua Umum IMM Avempace)
IMMUINSA
(11/12) – Koordinator Komisariat (Koorkom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UIN
Sunan Ampel Surabaya (UINSA) adakan Pelantikan dan Diskusi Panel. Acara ini
diadakan di Auditorium SD Muhammadiyah 4 Surabaya pukul 07.30-13.00 WIB.
Sebanyak delapan komisariat dan satu koorkom resmi dilantik untuk kepengurusan
periode 2022-2023.
Acara ini juga dihadiri
oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonocolo, Pimpinan Cabang IMM kota Surabaya,
Koorkom dan Komisariat IMM se-Surabaya. Serta mengundang beberapa organisasi
mahasiswa lainnya di ranah kampus UINSA maupun organisasi otonom Muhammadiyah yang
ada di Wonocolo.
Pelantikan dan
Diskusi Panel tahun ini mengambil tema “Manifesto Gerakan Profetik: Merawat
Rumah dan Produk Ikatan”. Ghifari Fajar Anugerah selaku Ketua Koorkom IMM UINSA
yang baru saja dilantik, menjelaskan bahwa tema ini diambil dari keresahan
kader melalui diskusi yang sangat panjang.
“Gerakan yang
akan kita bangun nanti harus memiliki kesamaan paradigma. Upaya ini kami balut
dengan gagasan profetik. Sebuah gerakan yang bukan hanya memperkuat identitas
kita sebagai intelektual Islam. Namun gerakan yang didasari wahyu ilahi sebagai
spirit perjuangan kolektif,” tambahnya.
Dalam diskusi
panel ini, hadir dua narasumber yang merupakan alumni IMM UINSA. Yaitu Najih
Prastiyo (Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM Periode 2018–2021) dan Fajar
Muharram (Ketua Umum PC IMM Kota Surabaya Periode 2011 – 2012).
Pada kesempatan
kali ini, keduanya membahas tentang paradigma intelektual profetik dan bagaimana
upaya membangun gerakan tersebut. Semua itu membutuhkan pengkaderan struktural dan
kultural yang sistematis dan kreatif.
Merawat rumah
ikatan dipandang dapat membawa kader menjadikan IMM bukan hanya sebagai
organisasi biasa saja. Namun juga sebagai rumah untuk tempat berproses dan ber-
progress bersama.
Kedua
narasumber juga berpesan untuk tidak menghilangkan tiga hal sebagai seorang
aktivis. Pertama, yaitu budaya literasi dalam diri kader IMM yaitu membaca, diskusi,
dan menulis. Kedua, yaitu sistem kaderisasi yang baik. Ketiga, yaitu upaya
memberikan ciri khas pada IMM UINSA untuk membedakannya dengan organisasi yang
lain.
Acara ini juga diwarnai
oleh penampilan dari kader–kader IMM UINSA. Dian Jayadi Arifin, Anggota Bidang
Kader PK IMM Ushuluddin dan Filsafat menampilkan seni tapak suci.
Ketua Bidang
Riset dan Pengembangan Keilmuan Koorkom IMM UINSA, Habib Muzaki menampilkan
pembacaan puisi yang berjudul “Delapan Kata-Kata” yang mendeskripsikan ciri
khas delapan komisariat yang ada di IMM UINSA.
Juga terdapat
penampilan dari kader PK IMM Avempace yang dibawakan oleh Salva Bening. Ia menampilkan
seni musik dengan membawakan lagu milik Dewa 19.