Kewarasan, Sadar Diri dan Harapan
![]() |
Foto oleh Elīna Arāja |
Penulis: Satria
Erlangga (Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan IMM FEBI)
Dewasa ini,
yang harus dijaga adalah kewarasan dan rasa sadar diri. Menjaga dua hal
tersebut sedikit susah karena terkadang perlu tenaga yang besar.
Jika gagal
menjaga kewarasan, maka bisa saja kita gila tanpa disadari. Jika gagal menjaga
rasa sadar diri, maka bisa saja kita bersikap sewenang-wenang kepada orang lain
padahal kita tidak memiliki hak lebih.
Kewarasan
merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan mental. Kewarasan
bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengatur emosi, pikiran, dan
tindakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Kewarasan dan
sadar diri merupakan dua konsep yang saling terkait. Kewarasan berkaitan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatur emosi, pikiran, dan tindakan sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada. Sementara itu, sadar diri adalah kemampuan
seseorang untuk mengenali dan memahami dirinya sendiri, termasuk emosi,
perasaan, pikiran, dan tindakan yang terjadi pada dirinya.
Kewarasan dan
sadar diri saling terkait karena kewarasan dapat diperoleh dari sadar diri.
Ketika seseorang memiliki sadar diri yang baik, ia akan lebih mudah memahami
dan mengontrol emosi dan tindakannya. Sebaliknya, jika seseorang kurang sadar
diri, ia akan lebih sulit mengontrol emosi dan tindakannya, sehingga kewarasannya
akan terganggu.
Untuk menjaga kewarasan, penting bagi seseorang untuk memiliki sadar diri yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memahami dan mengakui perasaan sendiri.
Kita bisa menjadi
terbuka terhadap pendapat dari orang lain dan terus belajar tentang diri
sendiri melalui pengalaman dan introspeksi. Memiliki sadar diri yang baik juga
dapat membantu seseorang untuk lebih mudah mengontrol emosi dan tindakannya,
serta mengelola masalah yang dihadapinya dengan lebih efektif.
Sadar diri juga
dapat membantu seseorang untuk memahami pikiran dan emosi orang lain, sehingga
ia bisa berinteraksi dengan orang lain dengan lebih baik dan menghargai
perbedaan yang ada. Dengan demikian, sadar diri dapat membantu seseorang untuk
membangun hubungan yang lebih positif dengan orang lain dan menjaga kewarasan
mental.
Lalu, kewarasan
yang penulis maksud adalah kewarasan dalam mengharapkan sesuatu yang belum
tentu bisa dimiliki. Karena jika terlalu gila mengharapkan sesuatu dan saat
harapan tidak sesuai yang diinginkan mungkin bisa jadi lebih gila dari
sebelumnya.
Sedangkan rasa
sadar diri yang penulis maksud adalah rasa sadar diri dalam berhubungan dengan
seseorang dan mengharapkan sesuatu kepada seseorang tersebut. Karena sejatinya
mengharapkan sesuatu pada manusia adalah hal yang bisa mengecewakan diri
sendiri.
Dari kedua hal
ini lah, maka kita juga perlu sekiranya untuk juga mendiskusikan tentang
harapan sebagai akar dari banyak masalah yang kita hadapi.
Apa itu
harapan? Bagi penulis, harapan sendiri merupakan perasaan seseorang tentang
masa depan yang diinginkan atau diharapkan.
Harapan yang
realistis dapat membantu seseorang untuk tetap waras dan menjaga kesehatan
mentalnya. Namun, harapan yang tidak realistis atau tidak sesuai dengan kondisi
yang ada dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak waras dan mengalami masalah
kesehatan mental.
Sadar diri
merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kewarasan. Termasuk sadar
diri ketika memilah-milah harapan. Mana harapan yang realistis dan mana yang
tidak.
Ketika
seseorang memiliki sadar diri yang baik, ia akan lebih mudah memahami dan
mengontrol emosi dan tindakannya. Sebaliknya, jika seseorang kurang sadar diri,
ia akan lebih sulit mengontrol emosi dan tindakannya, sehingga kewarasannya
akan terganggu.
Bagi penulis
sendiri, memiliki harapan yang realistis dapat membantu seseorang untuk
memiliki sadar diri yang baik. Hal ini karena harapan yang realistis dapat
membantu seseorang untuk lebih mudah menerima kondisi yang ada dan tidak
terlalu terbebani oleh tekanan untuk mencapai sesuatu yang mungkin tidak
mungkin tercapai.
Terkadang perlu
istirahat agar kita bisa tetap waras dan sadar diri. Namun, hidup adalah
perjalanan panjang. Jadi, jangan beristirahat terlalu lama untuk menjaga
kewarasan dan rasa sadar diri itu agar kita tak terbuai dalam kenyamanan saat
kita beristirahat.
Karena jika
terlalu nyaman oleh istirahat maka kita terkadang lupa bagaimana cara untuk
menjalani kehidupan.