Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Si Profesor Warmindo



          
Gambar oleh Prince Photos, diunduh melalui Pexels.com


Penulis: Shulthon Aminullah Handoko (Anggota Riset Pengembangan Keilmuan PK IMM KUF)

Saya adalah pengguna sosmed, terlebih saya sering pakai Instagram, WhatsApp, Tiktok ataupun YouTube. Tetapi kalii ini saya menggunakan Twitter. Yang saya maksud, ketika saya ingin baca-baca atau menscroll apa saja yang lagi trending bahasa jaman sekarang yakni yang lagi viral, saya menemukan di beranda saya dengan seorang pengguna Twitter bernama Mas Dino @Widino akun Twitter nya, beliau adalah seorang penggemar teh, penulis, dan travelling.

Didalam Tweet nya saya suka dengan berbagai Tips dan Trik (hack life) yang berguna untuk keseharian saya. Seperti dimana tips bikin indomie enak versi Warmindo, tips bikin teh angkringan, tips bikin kopi aman buat lambung, dan tips bikin bubur kacang ijo yang enak.

Disana mas Dino meng-tag seorang pakar ahli pangan dan berpengalaman dunia warung perkopian, beliau adalah mas Danang asli orang Surabaya JawaTimur tuturnya @lintingdhewek yang mampu menjelaskan bagaimana cara proses pembuatan tips - tips tadi.

Ada seorang netizen yang ingin tau cara tips tersebut "Indomie yang diamasak Aa Warmindo kenapa lebih enak? Rahasianya apa? Ujar pengguna Twitter-@aan

Mas Danang langsung menjawab dan jawabannya sangat di kagumi oleh mata pembaca warga Twitter dimana menjelaskan dengan tanda baca dan bahasa yang mudah dipahami, typing, dan tanda koma nya juga bagus ujar warganet.

Langsung saja mas Danang menjelaskan berdasarkan permintaan warga Twitter yang saya akan paparkan disini, sebagai berikut:

1. Tips bikin indomie enak

Pertanyaan aan @aan_ :

"Indomie yang dimasak Warmindo kenapa lebih enak? Rahasianya apa?"

Jawabannya:

Air rebusan dikasih tepung beras dikit. Jadinya, minyak di mie tidak bisa lepas langsung ke air panas. Mie tidak bisa menyerap banyak air. Mie jadi kenyal dan tidak lembek. Pengalamanku dulu jadi pedagang -tuturnya. Adapun menanyakan kenapa di Warmindo (Warung Mie Indonesia) ataupun warkop, mie biasanya dihidangkan dengan bumbu belum diaduk? Beliaupun langsung menjawab, "Yang terbiasa pakai merk mie satunya dan baru makan mie berbeda merk akan merasakan sesuatu yang berbeda seperti keasinan, dari situ jalan keluarnya adalah meracik sendiri". Dan air rebusan mie tetap jadi air rebusan. Maka dari itu air rebusan untuk sayurtidak boleh jadi satu dengan air rebusan mie tetapi pakai baru, jadi butuh dua panci. -tutur mas Danang

2. Tips bikin teh enak ala angkringan

Pertanyaan Dino @Widino :

"Mas kasih tips buat bikin teh supaya sedep kaya di angkringan dong mas ada ga?"

Jawabannya:

Saya versi Jawa Timur-an Mas. Tapi kalau pakai dagang kopi sama teh, pakai tepung beras yang disangrai di gerabah tanah liat. Kalau sudah wangi, didinginkan. Allu ditumbuk halus kayak tepung beras. Sepucuk sendok teh, untuk 1 gelas. Dituangkan air mendidih terlebih dahulu baru kemudian di baru dituangkan teh dan gula di akhir. Kalau yang model angkringan air mendidih dikasih tepung tadi lalu didinginkan. Setelah dingin, disaring dan dimasak lagi. Ketika mendidih teh dimasukkan. Di angkringan umumnya di gunakan api kecil. Dan teh pokok atau umumnya pake merk Goalpara atau selebihnya bebas teh wangi jenis lain.

3. Tips bikin kopi aman buat lambung dan penggunaan tepung beras

Pertanyaan Danang @lintingdhewek :

"Tepung beras buat apa saja?"

Jawabannya:

Buat bikin kopi, yang segar di mulut dan tenggorokan. Sekaligus kopi yang aman dan nyaman apabila di konsumsii (lambung). Caranya, masukkan sepucuk sendok teh tepung beras ke gelas. Setelah tercampur, tuangkan dengan air mendidih. Lalu aduk rata,  masukkan kopi. Aduk tiga putaran lalu tahan mengaduk hingga putaran berhenti. Jika ditambahkan gula, tunggu ½ menit. Selamat mencoba. -Ujarnya

Ada dua istilah sangrai, sangrai dasar dan sangrai kreasi. Membedakannya dari warna. Sangrai dasar, bila digunakan untuk kopi caranya seperti saya paparkan diatas. Sangrai dasar untuk teh, caranya adalah masukan sepucuk sendok teh tepung beras sangrai dasar ke gelas. Tuang dengan air mendidih. Masukkan sejumput teh Goalpara lalu aduk 3 putaran. Tahan pengaduk hingga air berhenti. Kemudian masukkan teh wangi sesuka hati. Aduk lagi putaran, Tahan pengaduk hingga putaran berhenti, Tunggu 1-5 menit kemudian saring. Jauh lebih bagus jika menggunakan Frenchpress. Karena saya sendiri menggunakan alat itu saat berdagang. Catat baik-baik, masukkan teh Goalpara sebagai kompenen teh pokok. -Urjarnya

Sekarang pindah ke sangrai kreasi. Yang dimaksud kreasi adalah penambahan bahan lain pada teh dan kopi. Semisal kopi di tambah dengan jahe. Pada teh semisal ditambah dengan serai atau jeruk nipis. Untuk teh, ada sedikit perbedaan. Yakni teh pokok adalah  teh Granule Rollas dan teh Goalpara dengan perbandingan 2 teh Rollas dan 1 teh Goalpara. Adapun jika hendak di tambahkan teh wangi. Maka teh wangi ini harus diseduh ditempat terpisah. Sangat ribet bukan? Tapi sebagai pedagang saya suka yang ribet ini.. -Ujarnya

Ada pula turorial dari mas Danang bagaimana kita makan merasa masih lapar? Itu diakibatkan karena adanya perut kembung, akibat dari mie belum benar-benar matang, yang mengakibatkan kembung. Persis sama halnya nasii apabila masak belum benar² matang. Rasa lapar tidak pada tempatnya, ya itu gejala kembung. -Ujar mas Danang

4. Tips bikin bubur kacang ijo

Pertanyaan Tiara @thestya :

"Maaf, cuma masih penasaran cara bikin kacang ijo + ketan hitam abang² gerobak, kenapa bisa seenak itu?"

Jawabannya:

Kalau tidak direndam, pasti lebih enak. Merebus air dulu, pakai garam sesuai kebutuhan. Ketika mendidih, baru dimasukkan. Setelah keliatan hampir matang, dimasukin sirup cair gula karamel. Setelah matang dan siap diangkat, dimasukin "beninge apu". Baru disusul tepung tapioka cair. Sirup karamel terbuat dari air dan garam secukupnya dipanaskan terlebih dahulu. Tambahan berikutnya gula pasir 1kg, gula jawa 1 ons. Boleh dengan perbandingan lain. Lalu dikentalkan sampai terlihat sedikit coklat. Beninge apu terbuat dari rendaman kapur bangunan yang dibiarkan dalam rendaman sehari semalam.

Sirup karamel, kalau buat teh ditambahkan ¼ perasan jeruk nipis. Kalau sudah jadi sirup, cukup 1 sendok teh untuk 6 gelas teh. Perbandingan air, sedikit garam. Lalu didihkan terlebih dahulu kemudian sirup karamel masuk dan disusul teh masuk.

Penambahan yang lain, dari kacang hijau dan ketan hitam dengan penguat rasa vanilla atau frambosen atau juga sirup mawar.  Bisa dipadukan vanilla dengan frambosen atau vanilla dengan sirup mawar. Diberikan setelah diangkat dari kompor. Jika memakai daun pandan. Lemaskan terlebih dahulu di bawah sinar matahari. Tetapi saya lebih suka daun pandan dikeringkan di lemari es. -Ujar mas Danang

Dan ada beberapa pertanyaan dari Netizen apakah kapur bangunan aman di konsumsi?

Disisi lain tepung beras juga mempercepat proses pemadaman zat kapur aktif. Dimana memanaskan air itu juga berarti merubah zat kapur dalam air, menjadi zat kapur aktif. Zat kapur aktif menghasilkan exothrem, yang harus dipadamkan sebelum masuk pencernaan.

Yolandra Raja @_YolandraRaja

Ijin koreksi sedikit pak, biar yang lain tidak salah paham.

Zat kapur [Ca(OH)2] biasanya ditemukan di air tanah. Kalau air dipanaskan airnya menguap, hal ini membuat zat kapur semakin pekat. Apakah tepung beras mempercepat proses pemadaman zat kapur? Jawabannya engga. Pertama, cara 'memadamkan' atau menetralisir zat kapur itu dengan penambahan asam misalnya dari lemon/cuka ataupun disaring pake filter air. Peran tepung beras disini hanya menyerap air, supaya air tidak menguap dan tidak membikin zat kapur pekat. Lalu 'zat kapur exothermic' dan harus dipadamkan sebelum masuk pencernaan. Zat kapur atau mineral kayak kalsium, magnesium, dan kalium itu kalo jumlahnya gak berlebihan gak membahayakan kok. Di tubuh, mineral dibutuhkan buat pertumbuhan dst. Jadi buat mengurangi zat kapur di air bisa pake filter, kalo penggunaan tepung beras kurang ada hubungannya dengan zat kapur.

Tentang 'exothremic' itu istilah fisika kalo suhu bahan bisa mengeluarkan panas ketika ada di suhu tertentu. Reaksi exothermic ini terjadi kalo zat kapur murni, misalnya Ca(OH)2 (bukan yang ada di air) dilarutkan di air. Tandanya, airnya jadi panas waktu ditambahin Ca(OH)2. Yang mana gak ada hubungannya dengan tepung beras dan air yang mengandung zat kapur karena jumlahnya sedikit.

Lalu di tanggapi oleh mas Danang, dari sini ada interaksi dialektika diskusi.

Jawabnya: Terima kasih atas penjelasannya. Kalau salah, tolong dikoreksi lagi. Pemahaman saya Ca(OH)2 itu jika dipanaskan akan berubah menjadi CaO + H2O. Pada CaO inilah yang saya sebut kapur aktif yang  bisa exothrem. Saya menyebutnya dengan istilah Banyu Gamping, demikian menurut saya. Ilmu yang saya miliki itu Banyu Mentah Jika dipanaskan, disebut Banyu Gamping. Setelah air panas itu dingin dan berada di bawah suhu ruang, disebut Banyu Putih. Jika kemudian Banyu Putih ini dipanaskan, disebut Banyu Tuwek. Demikian pemahaman saya tentang air. -Ujar mas Danang

Uniknya mas Danang beliau mengatakan "Kalau cara penulisan saya salah tentang istilah kimia, dan bahasa kimia tolong dimaafkan. Karena kemampuan HP saya untuk menulis sebatas itu, HP jadul soalnya. Kemampuan bahasa saya juga sebatas itu"

Yolanda pun memaparkan: Benar kok pak, namanya 'Thermal Decomposition'. Tapi buat reaksi ini terjadi emang butuh panas yang tinggi (500an derajat). Kalo panas buat masak nasi, gak sampai setinggi itu panasnya. Jumlah kalsiumnya juga gak signifikan di air tanah kali dibandingkan Ca(OH)2 murni. Kita sama-sama belajar pak. -Ujar Yolanda Raja.

Redaksi IMM UINSA
Redaksi IMM UINSA Tim Redaksi RPK KOORKOM IMM UINSA