Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tapaki Tangga Asa Kader Go Internasional, Al-Farabi Inisiasi IMM Goes to Pare

Foto bersama Manager Peace English Academy

Penulis: Belly Ubaidila & Restu Agung Santoso (Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PK IMM Al-Farabi & Anggota PK IMM Al-Farabi)


Menjelang liburan semester ganjil 2023/2024, Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) PK IMM Al-Farabi menginisiasi program IMM Goes to Pare. Program dilaksanakan selama dua minggu, dari tanggal 10 hingga 24 Januari 2024. Peace English Academy menjadi kursus yang dituju, dengan fokus pengembangan skill speaking Bahasa Inggris. Empat orang partisipan mengikuti program ini, dengan rincian dua orang dari Komisariat Al-Farabi, satu orang dari Komisariat Ibnu Rusyd, dan satu orang dari pihak eksternal.

Alasan utama di balik pelaksanaan program ini adalah untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan UINSA dengan masifnya pengadaan program-program internasional dalam merealisasikan visinya yaitu Internasionalisasi Mutu Akademik UINSA. Ijah selaku sekretaris Bidang RPK Al-Farabi mengatakan, “Ini peluang yang harus teman-teman IMM perhatikan dan ambil untuk memperluas diaspora kita sebagai kader IMM di ranah akademik melalui program internasional”

Menyambut kesempatan ini, telah diketahui bahwa Bahasa Inggris merupakan modal dasar untuk bisa mengikuti program-program Internasional, maka persiapan kemampuan berbahasa asing diperlukan. Berkaitan dengan hal ini, Ketua Umum Komisariat Al-Farabi, Naufal Muhsin menanggapi, “Melihat tuntutan zaman yang mengharuskan mahasiswa juga menguasai bahasa asing, maka mahasiswa memerlukan kegiatan-kegiatan penguatan bahasa”. Salah satu bentuk kegiatan yang bisa direalisasikan adalah program IMM Goes to Pare yang juga mendapat tanggapan positif darinya, “Program IMM Goes to Pare bagi saya adalah program yang bagus dan potensial.”

Salma, salah satu peserta dari komisariat Ibnu Rusyd mengungkapkan alasan keikutsertaannya yang merupakan kombinasi dari keinginan pribadi dan sumber inspirasi, “Pertama, karena saya suka belajar Bahasa Inggris sejak kecil dan ingin sekali pergi ke Pare, namun tidak kunjung terwujud”. Kembali ia melanjutkan alasan lainnya, “Kedua, karena saya terinspirasi oleh kader IMM Al-Farabi yang berhasil Go Internasional tahun lalu, sehingga saya tertarik untuk bergabung dalam program ini.”

Adapun Novi yang juga merupakan peserta menyebutkan bahwa partisipasinya dalam program ini sebagai realisasi animo diri dan agenda mengisi vakansi, “Sebenarnya saya sudah lama ingin pergi ke Pare, khususnya kampung Inggris, namun belum ada kesempatan, sehingga ketika ada info IMM Goes to Pare langsung gass”. Dirinya juga merasa bahwa timing program ini cocok dan tidak mengganggu aktivitas akademiknya, “Kebetulan kuliah lagi libur juga, lumayan buat ngisi liburan,” sambungnya.

Selama program berlangsung, para peserta merasa enjoy dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, karena kursus itu dirancang dengan konsep semi-formal, sehingga mereka bisa belajar dengan senang, “Seru banget, lembaga kursusnya semi-formal, jadi lebih enjoy dalam belajar,” ucap Novi.

Antusiasme mereka juga meningkatkan semangat belajar bersama. Ditambah lingkaran pertemanan yang beraneka dari berbagai daerah di Indonesia memberi pembelajaran yang berkesan dan bervariasi. Salma mengatakan, “Sangat antusias. Selain bisa mengembangkan potensi diri dalam berbahasa Inggris, saya juga menemukan banyak teman baru dan bisa belajar banyak hal selama mengikuti program ini.”

Respon dan tanggapan positif dari para peserta memunculkan harapan-harapan akan diri mereka dan juga program ini. Untuk diri mereka berharap agar setelah program ini bisa terus konsisten belajar Bahasa Inggris dan untuk program ini mereka berharap agar terus bisa berlanjut.

Mereka menyadari bahwa program ini tak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, tapi juga untuk menguatkan ikatan emosional antar kader dan merealisasikan asa Go Internasional. Novi mengatakan, “Selain mendapatkan ilmu, kita juga bisa lebih dekat satu sama lain.” Salma menambahkan, “Saya berharap program IMM Goes to Pare akan terus berlanjut, dan lebih banyak kader yang ikut, sehingga IMM UINSA Go Internasional bisa terwujud.”

Pihak kursus juga memberikan apresiasi terhadap program ini. Kemauan peserta untuk mengisi liburan dengan belajar Bahasa Inggris bersama menjadi objeknya. Menurutnya Bahasa Inggris adalah bekal dasar yang harus dimiliki oleh para akademisi terlebih saat di dunia pekerjaan nanti, maka menjadi penting untuk terus melangkah mempelajarinya. Mr. Bahar selaku Manager kursus mengatakan, “Walaupun hanya dua minggu, setidaknya ada satu ilmu yang didapat buat oleh-oleh. Bisa baca kamus, bisa ngucapin My American Accent, atau bahkan bisa mengembangkan ide.”

Walaupun hanya empat orang peserta yang berpartisipasi di program ini, Mr. Bahar memaklumi karena ini masih program perdana, maka minimnya partisipan adalah hal yang wajar. Ia juga mengungkapkan harapannya ke depan agar lebih banyak lagi yang berminat untuk belajar bahasa Inggris, “Mudah-mudahan minat teman-teman dari mahasiswa, khususnya organisasi IMM terus bertambah terhadap Bahasa Inggris. Terus berkembang Bahasa Inggrisnya di IMM, atau sampai bikin komunitas di sana.”

Naufal Muhsin memandang bahwa sebenarnya ada banyak kader yang ingin mengikuti program ini, namun beberapa faktor menjadi kendala, baik dari segi biaya, waktu, teman, dan lainnya mengingat bahwa waktu persiapan program ini juga kurang matang, sehingga berpengaruh pada minimnya jumlah peserta. Terlepas dari kendala itu, selain berpesan untuk mempersiapkan program selanjutnya agar lebih matang, Ketua Umum Al-Farabi itu menilai bahwa terlaksananya program ini sudah cukup baik. Ia mengungkapkan, “Bahkan sebenarnya atas terlaksananya program ini saja, sudah dapat dinilai cukup baik.”

Harapan juga ia titipkan untuk keberlanjutan program ini. Tak hanya itu, ia juga berharap dengan diinisiasinya program ini bisa menjadi gerbang lahirnya program-program penunjang lainnya untuk mengasah dan memaksimalkan potensi kader IMM UINSA di segala bidang, “Semoga program IMM Goes to Pare bisa berkelanjutan dan menjadi awal berjalannya program-program lain yang menjadi wadah pengembangan potensi anggota IMM UINSA khususnya.”

Ketua Umum Koorkom IMM UINSA, Akbar melihat bahwa program ini cocok sebagai bekal yang diperlukan untuk kader-kader IMM UINSA dalam mengambil kesempatan-kesempatan yang tersedia, juga sebagai langkah awal untuk menjawab kekurangan yang ada di IMM UINSA dari segi konsentrasi kemampuan bahasa asing, “Program ini sangat baik, terutama untuk teman-teman IMM di UINSA, karena melihat keahlian bahasa asing yang dimiliki kader kurang, sehingga program ini cocok untuk bekal teman-teman.”

Tanggapan positif dari berbagai pihak bermunculan. Harapan akan keberlangsungan program ini juga mendapat banyak dukungan dan diaminkan oleh banyak orang. Maka, generasi ke depan diharapkan mampu mempertahankan dan menginovasikan program ini demi bekal untuk menghadapi tantangan zaman di masa kini dan nanti. 

Redaksi IMM UINSA
Redaksi IMM UINSA Tim Redaksi RPK KOORKOM IMM UINSA