Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyuarakan Ide dan Aspirasi: Perjalanan Menulis Kader IMM UINSA

Gambar oleh lechatnoir, diunduh melalui istockphoto.com

Penulis: Restu Agung Santoso (Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PK IMM Al-Farabi)


Dalam lingkup IMM, menulis bukan hanya sekedar menyuarakan isi hati dan pikiran, tetapi juga menjadi media yang efektif untuk penyaluran serap serta aspirasi para kader. 

Menjadi kader IMM yang memiliki trilogi keagamaan, kemahasiswaan, dan kemanusiaan, dapat ditafsirkan bahwa IMM berusaha menciptakan kader-kader atau sumber daya yang handal dalam akademis (Haq, 2023)

Dalam perjalanan menulis, para kader IMM UINSA mengemban tugas besar untuk menggabungkan trilogi keagamaan, kemahasiswaan, dan kemanusiaan dalam setiap karya mereka.

Untuk mengintegrasikan trilogi ke dalam tulisan kader, bisa dengan cara memberikan berbagai perspektif mereka yang dilandasi dari trilogi tersebut. Seperti halnya aspek keagamaan, di sana kader bisa berargumen untuk memberikan wawasan tentang akhlak mulia dalam berinteraksi, menjaga adab dengan orang sekitar, mengangkat isu-isu moralitas, serta menjadi ajang berdakwah keagamaan lainnya.

Dalam aspek kemahasiswaan, kader IMM bisa memberikan aspirasi akademis dan sosial dalam tulisan mereka. Seperti halnya kritik dan saran tentang kebijakan kampus atau pendidikan nasional. Mereka bisa mengangkat tema-tema esensial, contohnya kurikulum, biaya pendidikan, dan lain-lain.

Sedangkan untuk aspek kemanusiaan, dalam menulis kader IMM bisa mengambil tema yang mencakup empati terhadap isu sosial dan keadilan. Tulisan-tulisan ini biasanya mengangkat kepedulian pada masyarakat, seperti ketimpangan sosial, kemiskinan, atau isu lingkungan.

Menulis bukan hanya tentang bagaimana menuangkan gagasan pribadi, tetapi juga tentang memposisikan diri sebagai bagian dari masyarakat yang lebih besar. Sebagai kader yang terlibat aktif dalam menulis, mereka juga menghadapi tantangan untuk menjaga orisinalitas dan konsistensi.

Bagi seorang mahasiswa, aktivitas menulis seringkali dilakukan di tengah kesibukan studi dan kegiatan organisasi. Namun, dengan motivasi untuk menyuarakan ide yang berdampak untuk perubahan yang lebih baik, setiap hambatan ini mereka anggap sebagai proses penguatan diri.

Lebih dari itu, tulisan kader IMM UINSA menjadi semacam "jejak intelektual" yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. 

Menurut Belly Ubaidila (Pemimpin Redaksi IMM UINSA), salah satu impact dari tulisan kita yaitu dapat menjadi perantara untuk menyadarkan, mengkritisi, dan menginspirasi orang lain agar bisa tercerahkan. Selain itu juga sebagai motivasi bagi para pembaca untuk terus mendorong mereka agar produktif dalam berkarya.

Setiap gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan menjadi warisan yang menghidupkan kembali nilai-nilai IMM, baik bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca. Sehingga, menulis tidak lagi hanya soal menuangkan gagasan, tetapi juga soal menyuarakan harapan dan solusi bagi tantangan yang dihadapi di segala lini.

Nadiyah Lailatul Hidayah (Ketua Umum PK IMM Al-Farabi) selaku pembaca dan penikmat tulisan mengungkapkan bahwa perjalanan menulis kader IMM UINSA mempunyai daya tarik tersendiri, dimana tulisan-tulisanya beragam, di antaranya terkait isu-isu yang sedang hangat, kritikan-kritikan hingga tulisan ilmiah. Bahkan jika dikalkulasikan, jumlah tulisan kader IMM UINSA di website immuinsasby.com dan majalah digital LIBERASI sudah melebihi 400 tulisan.

Dengan demikian, menulis menjadi lebih dari sekadar media komunikasi atau ajang melatih skill belaka, tapi juga adalah sebuah misi untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran, serta sarana untuk mendidik diri sendiri dan orang lain di sekitar.


Editor: Belly Ubaidila

Redaksi IMM UINSA
Redaksi IMM UINSA Tim Redaksi RPK KOORKOM IMM UINSA