Refleksi DAD PK IMM Avempace: Perkaderan Progresif, Kunci Kebangkitan Mahasiswa
![]() |
Dokumentasi Darul Arqam Dasar (DAD) PK IMM Avempace |
Penulis: Aisyah Maulidiyah Najma (Kader PK IMM Avempace)
Darul Arqam Dasar (DAD) merupakan bagian dari sistem perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang bertujuan membentuk kader yang memiliki pemahaman ideologis serta semangat perjuangan dalam berorganisasi.
Kegiatan ini menanamkan nilai-nilai Keislaman, Kemuhammadiyahan, dan Keilmuan sebagai fondasi utama bagi setiap kader IMM. Kader merasakan langsung bagaimana acara ini membangun kesadaran akan pentingnya perkaderan progresif melalui berbagai sesi.
Mereka diajak memahami peran kader IMM dalam membangun perubahan sosial yang berlandaskan pada prinsip Islam berkemajuan. Seperti yang dikatakan oleh KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, "Kita harus menjadi khairu ummah, umat yang terbaik."
DAD PK IMM Avempace membuktikan komitmen IMM untuk mencapai tujuan tersebut. Para kader mengikuti acara ini dengan harapan dapat memperluas wawasan, memperkuat kepemimpinan, serta mengenal Muhammadiyah dan IMM lebih dalam.
Acara ini dinilai telah melampaui harapan dengan menghadirkan berbagai agenda yang tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai perkaderan progresif.
Melalui stadium general, diskusi interaktif, serta pemaparan dari pemateri yang kompeten, peserta mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang agama, Muhammadiyah, IMM, analisis sosial, hingga strategi bertahan hidup dalam dinamika organisasi.
Forum diskusi yang dinamis serta perdebatan mengenai isu-isu aktual, seperti kenaikan PPN dan fatwa Muhammadiyah tentang hukum haram bagi penggunaan rokok, menjadi upaya meningkatkan daya nalar yang kritis.
Ini merupakan cerminan dari perkaderan progresif, di mana peserta tidak hanya menerima materi secara pasif, tetapi juga dilatih untuk berpikir analitis, bersikap kritis, serta mengasah kemampuan berargumentasi yang konstruktif.
Perkaderan yang dijalankan oleh panitia terbukti efektif dalam menanamkan semangat berorganisasi dan mendorong kader untuk terus berkembang di IMM. Kader tidak hanya diperkenalkan pada nilai-nilai Keislaman dan Kemuhammadiyahan, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis dan analitis.
Sejalan dengan aspek yang paling menonjol dari perkaderan progresif adalah adanya forum diskusi, yang dapat mendorong daya nalar dan argumentasi yang tajam.
Namun, membentuk kader yang kritis bukan tanpa tantangan. Di satu sisi, budaya diskusi yang terbuka memberi peluang besar bagi IMM untuk melahirkan kader yang tidak hanya loyal, tetapi juga mampu merespon isu-isu sosial dengan pemikiran yang matang.
Di sisi lain, tantangan muncul dari resistensi terhadap perubahan, baik dari internal organisasi maupun lingkungan eksternal yang belum terbiasa dengan pola pikir yang lebih analitis dan independen.
Perkaderan progresif ini menghadapi dilema antara mempertahankan nilai tradisional IMM dan membuka ruang bagi interpretasi serta gagasan baru.
Dalam realitasnya, kader IMM dituntut tidak hanya memahami organisasi, tetapi juga mampu menerapkannya di lapangan. Sebab IMM bukan sekadar wadah, tetapi medan perjuangan. Seperti yang dikatakan oleh pendiri Muhammadiyah, "Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan cari kehidupan di Muhammadiyah."
Tantangan bagi organisasi ke depan adalah bagaimana mempertahankan pola perkaderan yang adaptif tanpa kehilangan identitasnya, sekaligus memastikan kadernya tetap berdaya saing dalam menghadapi perubahan zaman.
Membangun kepemimpinan berkarakter dilakukan melalui diskusi untuk memperdalam pemahaman tentang agama, sosial, dan politik, serta membangun keputusan bersama melalui musyawarah.
Hal ini juga mencakup pengembangan diri guna meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan pengabdian masyarakat agar dapat menerapkan nilai-nilai IMM dalam kehidupan sehari-hari serta berkontribusi kepada masyarakat.
Perkaderan progresif memperkuat kepemimpinan berkarakter dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan strategis. Hal ini dicapai melalui pengintegrasian Tri Kompetensi Dasar serta Trilogi IMM. Sebagaimana dikutip dari KH. Ahmad Dahlan, "Pendidikan adalah kunci kemajuan umat."
Perkaderan progresif memperkuat kemampuan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat. Dengan dihadapkan pada isu-isu terkini dengan disertai kemampuan analitis, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
IMM harus terus mengembangkan program pelatihan dan pengembangan kepemimpinan yang memadukan Tri Kompetensi Dasar dan Trilogi. Selain itu, kerja sama dengan organisasi lain dapat memperluas pengaruh kepemimpinan berkarakter dan memperkuat posisi IMM sebagai organisasi kemahasiswaan terdepan.
IMM harus memperkuat komunikasi dengan alumni dan masyarakat untuk memperluas pengaruh perkaderan progresif. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan kemasyarakatan serta kegiatan pengembangan kepemimpinan.
Perkaderan progresif juga menghadapi tantangan eksternal seperti perubahan zaman dan globalisasi. Oleh karena itu, IMM harus terus mengembangkan strategi untuk menghadapi tantangan tersebut. Dengan memanfaatkan jejaring luar seperti organisasi lain, perkaderan progresif berkemungkinan memiliki peluang untuk memperluas pengaruh kepemimpinan berkarakter.
Menurut penulis, DAD PK IMM Avempace ini telah membuktikan pentingnya perkaderan progresif dalam membangun kepemimpinan berkarakter.
Editor: Itsna Aprilia Nur