HPKP Koorkom IMM UINSA Soroti Represifitas Terhadap Insan Pers dalam Demokrasi
![]() | |
Dokumentasi Kegiatan Kajian HPKP Koorkom IMM UINSA(29/04/2025) |
Penulis Ratri Cahya Wulandari (Sekretaris Bidang RPK PK IMM Al-Farabi)
IMM UINSA (29/04/25) - Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik (HPKP) Koorkom IMM UINSA menyelenggarakan kajian dan diskusi isu demokrasi terkini. Acara ini diselenggarakan di Sekretariat IMM UINSA, pada Selasa (29/04/25).
Kajian HPKP ini dipimpin Nizam Burhanudin sebagai moderator dan Yogaraksa Ananta Ketua Bidang HPKP Koorkom IMM UINSA 2024-2025 sebagai Pemateri.
Menurut Yoga, kajian bertema "How Democracies Die? Represifitas Terhadap Insan Pers" ini, bertujuan untuk memahami secara mendalam bagaimana demokrasi sekarang mengalami degradasi esensi.
"Untuk merefleksikan situasi demokrasi saat ini yang telah mengalami degradasi esensi, kajian ini terpantik karena adanya tindakan represif terhadap Insan pers. Padahal pers merupakan pilar demokrasi," ujar ia.
Nizam selaku Sekretaris Bidang HPKP Koorkom IMM UINSA juga menyampaikan pendapat dan harapannya. "Setelah kegiatan kajian ini diadakan, saya berharap teman-teman kader IMM UINSA peka terhadap kejadian yang saat ini terjadi di masyarakat."
"Kita juga harus berpihak dalam kebebasan berpendapat masyarakat, selain itu kita juga harus berani bersuara untuk mendukung Insan pers," pungkasnya.
Sejalan dengan kajian yang dibahas kali ini, Wildan Ziyaul Haq salah satu peserta yang mengikuti kajian juga ikut menyampaikan pendapatnya usai kajian.
Kajian HPKP kali ini sangat menarik dan sesuai dengan kondisi demokrasi saat ini, terutama dalam poin kebebasan pers yang kian terancam.
"Materi yang disampaikan oleh Yoga pada sore ini membuka wawasan kami mengenai bentuk-bentuk represifitas yang acap kali terjadi, serta pentingnya menjaga independensi dan peran strategis pers dalam kehidupan demokratis," ungkapnya.
Wildan juga mengungkapkan harapannya. "Harapan saya kajian seperti ini terus diadakan mengingat kita adalah generasi terdidik yang sudah seharusnya bisa kritis terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat."