Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Suara Sejuta Mahasiswa: Mahasiswa Harus Sadar Peran dan Fungsinya

Musikalisasi Puisi, Puisi Perlawanan Oleh kader Ba-kader IMM UIN Sunan Ampel Surabaya
(Foto: Yusuf Bahtiyar)
Jangan pernah melupakan sejarah! Begitulah nasehat Soekarno, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan perjuangan tiada henti dari para pahlawan. Dengan penuh pengorbanan, bukan hanya tenaga atau harta, bahkan nyawa mereka relakan untuk kemerdekataan bangsa dan negara indonesia. Tiada rasa takut, tiada rasa gentar, karena slogan mereka hanya satu, Merdeka atau mati!

Atas dasar itulah, tanggal 10 november tepatnya pada hari pahlawan, gabungan aliansi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Left Domokrasi Force (LDF) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengadakan serangkaian aksi “Suara sejuta Mahasiswa” sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa pahlawan, dan penyadaran kembali terhadap peran mahasiswa.Acara yang berlangsung di UIN Sunan Ampel Surabaya ini, direspon positif oleh segenap civitas akademika, dengan ikut berpartisipasi melakukan beragam aksi seni dan tearikal.

Milada Romadoni, selaku ketua umum IMM UINSA menuturkan “Aksi ini merupakan bentuk refleksi akan pentingnya menghargai jasa-jasa pahlawan. Selain itu, aksi ini juga merupakan bentuk penyadaran terhadap mahasiswa untuk lebih memperhatikan segala macam persolan bangsa dan negara. Karena sejarah telah membuktikan bahwa segala bentuk perubahan selalu dimotori oleh kaum muda terdidik. Mahasiswa sebagai salah satunya, harus bisa ambil bagian dalam melakukan hal itu, terlebih mahasiswa adalah agent of change.”

Sementara itu, Syahrul Ramadhan, Koordinator lapangan dalam aksi ini menuturkan. “Gerakan mahasiswa harus kita hidupkan kembali. Semua organisasi kepemudaan juga harus bersatu, karena kepentingan semua gerakan mahasiswa adalah sama, Menuntut keadilan dan menyuarakan kebenaran. Selain itu, Gerakan mahasiswa harus menampilkan aksi yang lebih kretif, salah satunya dengan seni, atau lebih tepatnya Seni kritis, sebagaimana aksi yang kita lakukan hari ini.”

Dalam kesempatan yang sama Doyok  Supratman, selaku Sekretaris jendaral LDF, menuturkan, “Sebagai Agent Of change atau agen perubahan, peran mahasiswa harus dikembalikan, mahasiswa harus meniti kembali rel yang sebenarnya. Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai bentuk tertinggi eksistensi mahasiswa harus digakkan kembali. Terlebih Pengabdian terhadap masyarakat, karena inilah tujuan utama mahasiswa mendapatkan pendidikan.” (Ysf)(Bhtyr)
KOTACOM blog