Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Salah Satu Formatur Terpilih Tidak Masuk Struktural PC IMM Surabaya


IMMUINSASBY.COM-Salah satu Formatur terpilih, Tri Guntoro Sukarno tidak masuk ke dalam struktural Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Surabaya Periode 2021-2022. Hasil ini diputuskan melalui rapat Ketua Umum dengan Formatur terpilih. Rapat yang membahas pembentukan struktur PC IMM Surabaya ini berlangsung dua kali. Rapat pertama berlangsung pada tanggal 7 April 2021 di Prapen Kopi pukul 19.00-21.00 WIB dan rapat kedua berlangsung di Sekretariat IMM Surabaya pukul 20.30-24.00 WIB.

Dalam rapat formatur kedua inilah dihasilkan keputusan tentang nama-nama yang ada di dalam struktural PC IMM Surabaya, dimana Guntoro yang merupakan salah satu Formatur terpilih tidak masuk di dalamnya.

“Pertama Guntoro minta ditempatkan di bidang Sospemas atau Senora, setelah alot akhirnya pengambilan keputusan dilakukan secara voting. Sospemas akhirnya disepakati Ardi dan Romli. Begitu pun dengan bidang Senora,” ujar Fajar Tri Septiono, selaku Ketua Umum terpilih PC IMM Surabaya 2021.

Dia juga menjelaskan bahwa formatur tidak harus menjadi bagian dari struktural, karena amanah Formatur adalah bersama Ketua Umum untuk menyusun struktur.

“Jadi keputusan ini bukan keputusan saya. Saya selalu mengambil keputusan bersama Formatur,” tambah Fajar.

Mengenai hal ini, Guntoro juga bersuara, “Sangat disesalkan hasil keputusan ini. Saya menduga adanya penjegalan terhadap diri saya. Dan, menurut saya hal ini menodai nilai-nilai kaderisasi dan tujuan IMM untuk menghasilkan akdemisi yang berakhlak mulia.”

Guntoro sendiri adalah formatur terpilih yang diusung oleh Pimpinan Komisariat (PK) IMM Kaizen. Amin Rais selaku Ketua Umum PK IMM Kaizen merasa keberatan dan telah mengirim surat keberatan kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Jawa Timur.

Andreas Susanto selaku Ketua Umum DPD IMM Jawa Timur lalu menjadi mediator permasalahan ini. Dirinya mengatakan telah menemui kedua belah pihak, yaitu Fajar selaku pihak dari Ketua Umum dan Formatur terpilih serta pihak dari PK IMM Kaizen pada Jum’at, 16 April 2021.

“Ada satu point yang multitafsir dimana intinya pihak Ketua Umum dan Formatur terpilih menganggap bahwa Formatur terpilih itu tidak wajib masuk di dalam struktural PC IMM Surabaya, namun bagi kawan-kawan dari PK IMM Kaizen menganggapnya wajib,” ujar Andreas.

Andreas lalu mencoba menengahi kedua belah pihak dan mengatakan bahwa kita harus kembali kepada prinsip dasar organisasi yaitu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Ia juga menyampaikan bahwa jika Formatur siap berada di dalam sturktural maka harus diprioritaskan, bukannya mengambil orang di luar Formatur kecuali Formatur tersebut mengundurkan diri.

“Saya minta kebijaksanaan dan kedewasaan teman-teman, tetap pakai aturan yang berlaku.” tambahnya.

Mediasi ini pun menghasilkan kesepakatan bahwa akan ada peninjauan kembali terkait hal ini dan hasilnya akan keluar dalam waktu satu minggu ke depan.

Andreas mengakui bahwa point-point di dalam AD/ART yang mengatur mekanisme pembentukan struktur ini juga masih kurang jelas dan hal ini akan menjadi evaluasi bersama untuk membenahinya, termasuk akan menjadi evaluasi bersama di momen Muktamar tahun ini.

Menurut DPD IMM Jawa Timur, ketika Guntoro tidak masuk di struktural PC IMM Surabaya, selama itu adalah keputusan bersama Ketua Umum dan Formatur terpilih, maka hal ini dibenarkan secara AD/ART.

Namun secara pribadi, Andreas berpendapat bahwa hal itu tidak etis kecuali ada alasan yang benar-benar masuk akal.

Author: Habib Muzaki

(Ketua Bidang Hikmah PK IMM Ibn Khaldun 2020-2021)

Editor: M Rizki