Sosok Cerdas itu Bernama Sayyidah Aisyah
Mengenal sosok Sayyidah
Aisyah, beliau adalah Ummul Mukminin ummu Abdillah Aisyah binti Abu Bakar. Ayah
dari Sayyidah Aisyah adalah sosok yang menjadi sahabat Nabi. Terlebih beliau
adalah seorang Khulafakhu Rasyidin. Bahkan sosok yang mulia dan suka menolong.
Dari situlah, semakin mulia dan dikenal pula sosok Sayyidah Aisyah, yang
merupakan istri tercinta Rasulullah SAW.
Beliau lahir empat tahun
setelah diangkatnya Muhammad menjadi seorang Nabi. Ibu beliau bernama Ummu
Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Abdi Syams bin Kinanah yang meninggal dunia
pada waktu Rasulullah SAW masih hidup, yaitu tepatnya pada tahun ke-6.
Sayyidah Aisyah sendiri
adalah seorang wanita berparas cantik berkulit putih, karena itulah ia sering
dipanggil dengan “Humaira”. Selain cantik, ia juga dikenal sebagai seorang
wanita yang Allah SWT telah mempersiapkannya untuk menjadi pendamping
Rasulullah SAW dalam mengemban amanah risalah yang akan menjadi penyejuk mata
dan pelipur lara bagi diri Nabi. Sebagai sosok pendamping yang siap mendorong
dan memotivasi suaminya ditengah- tengah beratnya medan dakwah dan permusuhan
antara kaumnya.
Selain itu, sosok
Sayyidah Aisyah juga dikenal menjadi seorang yang sangat cerdas. Beliau juga
tercatat sebagai wanita yang paling banyak meriwayatkan hadis dan memiliki
keunggulan dalam berbagai ilmu. Diantaranya seperti ilmu fiqih, kesehatan dan
syair Arab.
Kecerdasan Sayyidah
Aisyah dibuktikan dengan kemampuannya meriwayatkan 2.210 hadis selama
mendampingi Rasulullah SAW. Mayoritas hadis yang ia riwayatkan yaitu mengenai
tentang kehidupan Nabi, rumah tangga, dan peran Nabi. Secara keseluruhan,
Aisyah menempati posisi keempat sebagai perawi hadis terbanyak, setelah Abu
Hurairah (53.74 hadis), Ibnu Umar (2.630 hadis), dan Anas bin Malik (2.286
hadis).
Lalu mengapa hanya
Sayyidah Aisyah, sosok istri Nabi yang banyak meriwayatkan hadis? Mengapa bukan
Sayyidah Khadijah atau yang lain? Menurut pendapat Ulama, karena kondisi
Sayyidah Khadijah dan Aisyah saat menjadi istri Nabi pun berbeda. Karena pada
masa Sayyidah Khadijah menjadi istri Nabi, kondisinya berada pada tekanan yang
luar biasa pada saat masyarakat Makkah belum bisa kondusif. Faktor lain mengapa
Sayyidah Aisyah menjadi sosok wanita yang meriwayatkan hadis terbanyak bisa
dilihat dari usianya yang terbilang muda. Hal ini tentunya lebih mampu dalam
segi kuat hafalannya.
Dari sosok Sayyidah
Aisyah, kita belajar bahwa menjadi perempuan bukanlah takdir yang perlu
disesali. Karena kita sendiri pun tidak bisa memilih kita dilahirkan sebagai seorang
laki-laki atau perempuan. Tetapi kita bisa menentukan dan merubah hidup kita
kedepannya seperti apa. Kecerdasan dan kemampuan diberbagai pengetahuan mampu
menambah nilai plus pada diri seorang perempuan. Karena perannya sangat
dibutuhkan untuk generasi yang akan datang.
Lalu bagaimana sikap kita
untuk meneladani sosok Sayyidah Aisyah di zaman sekarang ini? Kita bisa
memulainya dengan mengkaji kisah Sayyidah Aisyah untuk dijadikan teladan, lalu
melihat bagaimana realitas hari ini. Misalnya di dalam dunia maya, ada anggapan
bahwa perempuan adalah sosok yang mudah menjadi sorotan banyak orang. Perempuan
menjadi sorotan dikarenakan penampilannya. Lantas, saat tampil di dunia maya,
kebanyakan dari perempuan lebih mementingkan berpenampilan glamor, dengan
berlomba-lomba untuk mengikuti outfit
yang kekinian. Padahal di sisi lain, ada sesuatu hal yang lebih penting dan
malah diabaikan, yaitu tentang ilmu agama. Sama seperti apa yang dimiliki oleh
Sayyidah Aisyah.
Jangan-jangan, perempuan
di zaman sekarang itu jarang yang mementingkan ilmu agamanya. Bukankah seharusnya
kita berlomba-lomba untuk memperbaiki diri dan menambah wawasan? Jangan-jangan perempuan
hari ini lebih mengutamakan penampilan daripada ilmu dan ahlak yang
dimilikinya? Kalau iya, keadaan ini begitu miris, mengingat seseorang manusia,
termasuk perempuan dihormati karena ketinggian ilmu dan kelembutan ahlaknya.
Dengan ini, maka
diperlukan sosok perempuan ideal untuk dijadikan teladan. Sosok yang tepat
adalah Sayyidah Aisyah, istri Rasulullah. Ketika mengkaji tentang Sayyidah
Aisyah, maka akan bisa diambil banyak hikmah. Karena perempuan hebat ini
memiliki banyak sifat yang dapat diteladani para perempuan mienial hari ini.
Author: Puteri Rahmah
Safira (Kader IMM KUF)
Editor: Fadhlur Rahman