Puisi-Puisi Perjalanan
![]() |
Foto oleh Jerry Luke |
Penulis: Etika Chandra Dewi (Ketua
Umum IMM Al-Farabi)
Wawas Diri
Tangisan di sepertiga malam
Dzikir pagi yang tak terlewatkan
Lantunan ayat suci yang menenangkan
Rutinitas yang kini mulai
ditinggalkan
Apa yang salah?
Janji yang dulu digaungkan
Tidak akan berpaling dari Al-Qur'an
Pedoman hidup sepanjang zaman
Beramah-tamah dengan Tuhan, agaknya
bukan lagi kegemaran
Jasad yang sama, khalikah yang
berbeda
Tetap tenanglah dan istiqamah
Mendewasalah bersama sang waktu,
tapi jangan menarik diri dari Sang pemilik waktu
***
Lekat Dalam Ingatan
Memori kembali berputar,
Saat dimana langkah kita masih satu
tujuan
Menggapai senja di ujung jalan yang
indah
Fantasi tentang sebuah perjalanan
Ikrar untuk tak saling meninggalkan
Namun fakta yang tak sama
Langkahmu malah berbeda
Berbelok di persimpangan jalan yang
dipenuhi padang bunga
Meninggalkan aku yang masih menetap
di padang ilalang gersang, tempat pemberhentian terakhir kita
Senjaku mungkin hilang,
tapi terbit fajar yang lebih menghangatkan
akan segera datang
Dan kamu, malah sangat menikmati
bunga barumu, tanpa mengingat tujuan itu
***
Memang Apa yang Dicari?
Satu kondisi hening tanpa suara
Satu yang lain riuh bagai suporter
sepakbola
Tak perlu berisik yang penting bukti
nyata
Tak perlu pengakuan apalagi
penghargaan
Barang pujian saja tak pernah
diharapkan
Hanya tentang sebuah keihklasan dan
pengorbanan
Sesekali memang harus tertampar
Untuk kembali berikhtiar
Tak mengapa sekarang bersusah payah
Demi tujuan yang mulia, tak ada
usaha yang sia-sia
Memang tak mudah, tapi pasti ada
jalannya
***
Fatamorgana
Senyum terukir dengan manisnya
Mengawali pagi yang indah
Ada sebuah kebahagiaan di sana
Entahlah, layaknya sebuah
fatamorgana
Semu dan tak nyata
Orang kata kita serasi
Ya kita memang serasi, tapi tak serasa
kala itu,
Kupikir endingnya akan bahagia
Ah sayang, ternyata cuma mimpi
***
Keluarga Kedua
Di negeri asing perantauan
Seorang anak terseok dan ingin
pulang,
Sendiri dan kesepian
Dihujani ribuan rindu setiap waktu
Bagai mendapat keberuntungan,
Tanpa sengaja saling bertemu
Terikat menjadi satu
Satu keluarga, tak sedarah tapi
searah
Setujuan walau tak selalu sehaluan
Kadang juga kecewa dan tak sepaham
Tapi layaknya keluarga adalah rumah,
dan satu kesalahan tak akan menghapus seribu kebaikan