Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keperihalan Sunyi dan Bayang: Bagi Jiwa yang Terperangkap

 

Gambar dari phankhanh, diunduh melalui pinterest

Penulis : Fauzan Arya Daniswara (Sekretaris Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PK IMM Avempace)



Sebuah Keheningan

Di dalam sunyi yang tak terucap kata-kata,

Terbelenggu jiwa yang sulit tergambarkan,

Dalam bayang yang menghampar, terlihatlah,

Keperihalan hidup, sebuah perjalanan yang abadi.

 

Sosok dingin dan analitis melingkupi hati,

Menanggapi dunia dengan pikiran yang terhimpit,

Namun dalam keruhunan diri yang terpendam,

Tersebarlah kebijaksanaan yang tersembunyi.

 

Selera yang melampaui batas, tak terikat,

Musik mengalir dalam not-not tiada terduga,

Humor tawa tersirat di sudut bibir,

Sebuah keunikan yang menggetarkan alam semesta.

 

Kehampaan

Sang Bapak, penopang sejati,

Dalam pelukan hangat, terjalinlah kekuatan,

Namun saat ia tiada, dunia hancurkan diri,

Kehampaan menggelayuti,

 

Namun di dalam sunyi dan bayang yang mengembara,

Terlahirlah kekuatan yang tak terduga,

Dari puing-puing kehilangan, jiwa bangkit,

Menemukan diri yang sejati, dalam kehidupan yang dirindukan.

 

Aristoteles berkata, pribadi yang tenang,

Sebuah kekuatan yang menaklukkan badai,

Dalam sunyi dan bayang, jiwa ini menemukan,

Ketenangan yang menjernihkan, kebijaksanaan yang membimbing.

 

Dalam keperihalan sunyi dan bayang,

Jiwa yang susah terucap menemukan arti,

Mengapung dalam keunikan yang tak terjangkau,

Merangkai puisi hidup, kata demi kata.

 

Ketidakpedulian

Namun, seringkali apatis menyelinap dalam diri,

empati yang membelenggu hati,

Namun tetap, inginku dimengerti, diterima apa adanya,

Dalam kehidupan yang kompleks, aku tetap berjuang.

 

Jiwa yang terperangkap, tumbuhkanlah sayapmu,

Terbanglah di angkasa luas kebebasan,

Dalam sunyi dan bayang, kau temukan diri,

Pribadi yang tenang, menggapai keabadian.

 

Keperihalan sunyi dan bayang,

Melahirkan keajaiban diri yang terpendam,

Hadirkanlah keindahan dalam setiap langkah,

Dalam puisi kehidupan, jalinlah harmoni.

 

Dalam keunikanmu yang tidak terhingga,

Terangi jiwa dengan cahaya kesadaran,

Bawalah empati dalam setiap langkah,

Agar dunia tersentuh oleh pesonamu yang sejati.

Redaksi IMM UINSA
Redaksi IMM UINSA Tim Redaksi RPK KOORKOM IMM UINSA