Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lagi-lagi, Kader IMM UINSA Go International

 

Gambar diambil melalui website FUF UINSA

Penulis: Belly Ubaidila (Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PK IMM Al-Farabi)


Realisasi gaungan branding kader Go International semakin menggelegar di IMM UINSA. Tepat pada tanggal 9 Februari 2024 lalu, sebuah berita membanggakan kembali terdengar dari salah satu kader Komisariat Ushuluddin dan Filsafat IMM UINSA. Muhammad Tanwirul Huda namanya, dinyatakan lolos menjadi peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Internasional skema student exchange ke Universiti Kebangsaan Malaysia. 

Huda, panggilan akrabnya, akan mengikuti program ini selama tiga bulan dari Maret-Mei 2024, “Program ini kan termasuk dalam lingkar dari skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi mahasiswa semester enam, jadi insyaa Allah tiga bulan akan menjadi jangka waktu program student exchange ini.”

Kegiatan yang akan dijalani selama program tersebut berupa perkuliahan reguler dan aktivitas akademik lainnya seperti pada agenda kampus pada umumnya, “Karena ini adalah skema student exchange, jadi di sana pastinya kita menjalani aktivitas perkuliahan seperti halnya di kampus UINSA, yang berbeda ya karena ini di Malaysia aja hehehe. Terkait kegiatan lain, kita mengikuti agenda yang ditawarkan oleh kampus. Pastinya bakal banyak kegiatan-kegiatan penunjang pembelajaran seperti halnya kita di UINSA.”

Dalam perjalanan akademiknya ini, Huda menyatakan bahwa organisasi yang ia ikuti, IMM UINSA juga berpengaruh terhadap keberaniannya mengambil kesempatan ke luar negeri. Ia mengungkapkan, “Tentunya berpengaruh sih, beberapa kali saya menyaksikan teman-teman IMM sudah banyak menjejakan kakinya di luar negeri, seperti Pimpinan Redaksi saya yang kemarin ke Thailand, Immawan Fawwaz yang ke Amerika Serikat, Immawan Fitra yang ke Turki dan masih banyak lagi. Semangat itu yang mungkin menjadi pengaruh yang kuat berupa semangat dan motivasi bagi saya.”

Tak hanya itu saja, tambahan support dari pihak internal dan eksternal didapatkannya. Anggota Tim Redaksi IMM UINSA itu menyebutkan, “Alhamdulillah, keluarga mendukung penuh,” dirinya melanjutkan, “Juga melihat partner organisasi yang lebih awal terbang meninggalkan saya ke negeri jiran, sampai kakak tingkat yang sudah menjejaki Negeri Paman Sam hingga Jepang. Alhamdulillah support itu terus berdatangan.”

Ketua bidang hikmah dan politik Komisariat Ushuluddin dan Filsafat itu mengatakan bahwa dalam persiapan proses seleksi yang diikuti cukup singkat dan terbilang cukup terlambat, namun dengan tetap berjalan perlahan akhirnya seluruh rangkaian itu terselesaikan, “Terkait proses, memang sedari awal saya mengikuti ini timing-nya agak terlambat ya. Namun, pada akhirnya proses itu satu persatu dapat saya lalui. Mulai pendaftaran, transkrip nilai, sertifikat TOEFL, curriculum vitae, dan surat ijin orang tua sudah saya persiapkan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”

Huda tak cukup ber-euforia dalam pencapaiannya. Harapan dan pesan juga ia sematkan bagi para kader untuk bisa mengikuti jejaknya, “Harapan saya untuk teman-teman kader, jangan pernah takut untuk mencoba hal-hal baru, terutama program-program penunjang pembelajaran di kampus. Teman-teman bisa secara cermat mencari informasi terkait program serupa di beberapa akun media sosial kampus, yayasan, atau NGO yang memang sering membuat agenda-agenda serupa.”

Keyakinan pun ia ucapkan untuk kemudian ditanamkan pada seluruh kader IMM UINSA, “Saya yakin teman-teman kader pasti bisa meraih kesempatan seperti ini,” karena menurutnya hukum alam akan bekerja seperti yang diungkapkan pada penutup wawancara bahwa, “Kesempatan selalu ada bagi mereka yang tidak berhenti mencoba.”

*Penulis adalah Pimpinan Redaksi IMM UINSA

Redaksi IMM UINSA
Redaksi IMM UINSA Tim Redaksi RPK KOORKOM IMM UINSA