Adakan Kelas Menulis 2, Empat Komisariat Ini Tidak Hadir
Foto Bersama Pemateri dan Peserta Kelas Menulis 2 |
Penulis: Aulia Salsabila dan Roisah Maulidiyah (Kader PK IMM Al-Farabi)
Pada Sabtu, 2 Maret 2024, Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) Koorkom dan Redaksi IMM UINSA mengadakan kelas menulis kedua dengan tema Straight News yang diselenggarakan di Masjid Fastabiqul Khoirot. Dalam kegiatan ini turut mengundang seluruh kader dari delapan komisariat yang ada di IMM UINSA untuk turut berpartisipasi. Sayangnya, kegiatan ini tidak dihadiri oleh empat komisariat berikut, di antaranya: Al-Kindi, Febi, Leviathan, dan Saintek.
Pada kesempatan kemarin, penulis telah mewawancarai
beberapa pihak terkait mengenai ketidakhadiran kader dari keempat komisariat tersebut. Beberapa
alasannya yakni, pelaksanaan acara yang bertepatan pada hari Sabtu, adanya
beberapa kader yang tidak terlalu tertarik dalam bidang kepenulisan serta
lokasi kegiatan yang tidak cukup dekat untuk dijangkau oleh mereka.
"Kader Saintek merasakan kegiatan kepenulisan ini
tidak sesuai dengan passion mereka, tidak sesuai
dengan prodinya, dan juga jarak lokasi kegiatan ini cukup jauh,” ungkap Ulil
selaku Ketua Umum Komisariat Saintek. Di sisi lain, dalam hal ini komisariat Saintek adalah komisariat yang
mayoritas kadernya bertempat tinggal di daerah sekitar UINSA Kampus II.
Sedangkan menurut pemaparan dari Robi, selaku Ketua Bidang RPK Komisariat Leviathan mengatakan
bahwa, "Pamflet
informasi sudah tersampaikan, bahkan beberapa hari sebelum acara. Jadi, bukan
karena tidak ada komunikasi secara jelas maupun misskom. Namun, pada
waktu itu kebetulan dari Tim RPK komisariat sendiri pulang kampung, serta
kader-kader juga kebanyakan sudah pulang karena weekend."
Adapun dua komisariat lainya yakni, Al-Kindi
dan Febi memiliki alasan yang serupa dengan dua komisariat yang telah
disebutkan sebelumnya.
“Tidak bisa hadir dikarenakan pulang, ada acara lain,
bahkan ada yang sedang cuti kuliah, sehingga, tidak berada di Surabaya,
ditambah lagi kader Al-Kindi yang sebagian besar pasif dan minimnya anggota yang
aktif. Pamflet juga sudah disebar dan sudah tersampaikan,” papar Ketua Bidang RPK Komisariat Al-Kindi.
Begitu pun dengan Komisariat
Febi, “Dari dulu memang komisariat Febi kurang memiliki ketertarikan di dunia
kepenulisan dan informasi yang disampaikan tidak ada masalah, namun dari kami
kurang memahami apakah kegiatan ini diwajibkan untuk perkomisariat
hadir atau tidak,” ujar Reza selaku
ketua umum Komisariat Febi melalui wawancara dengan penulis.