Founding Father Khawatirkan Peran dan Kiprah Masa Depan IMM UINSA
Foto ini diambil ketika forum stadium general pada pelantikan Koordinator Komisariat dan Komisariat IMM UINSA (03/11/2024) |
Penulis: Iskandar Dzulkarnain
(Sekretaris Bidang RPK PK IMM KUF)
Usai
sudah pelantikan Koordinator Komisariat dan Komisariat Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah UIN Sunan Ampel Surabaya periode 2024-2025. Acara yang diadakan
pada Ahad, 3 Oktober 2024 ini berlangsung di Lantai 3 Aula PWM Jawa Timur.
Tema
yang diusung dalam pelantikan kali ini, yaitu “Swasembada Gerakan Ikatan:
Ikhtiar Nalar Akademis menuju Perkaderan Terpadu.” Acara ini mengundang
langsung Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Abah Sholihin Fanani yang juga merupakan alumni
IMM IAIN (sekarang UINSA) untuk memberikan materi pada sesi stadium general.
Menyoroti
soal diaspora kader, Wakil Ketua PWM JATIM tersebut mengungkapkan
kekhawatirannya akan peran dan kiprah kader-kader IMM UINSA di masa mendatang. Pasalnya,
hingga hari ini kader-kader IMM UINSA masih sedikit yang berkiprah di pimpinan
cabang, apalagi pimpinan daerah.
“Hari-hari
ini saya sedih melihat banyak adik-adik yang tidak masuk di PC IMM dan banyak
yang tidak masuk di DPD (Dewan Pimpinan Daerah). Tahun ini hanya tiga orang
yang masuk di DPD. Berarti yang lain tidak ada yang mampu, tidak ada yang laku,
dan tidak punya kompetensi,” tuturnya.
Padahal,
menurutnya IMM UINSA dahulu sangat aktif berkiprah di PC IMM dan DPD. Bahkan
pada masanya, IMM pernah menduduki lima kali berturut-turut di PC IMM dan DPD.
“Saya
dulu berjanji dengan kawan-kawan, kita jadikan tradisi IMM IAIN selalu menjadi
ketua cabang dan menjadi ketua DPD. Kita dulu pernah pernah menguasai lima kali
berturut-turut di cabang dan DPD,” jelasnya.
Dengan
demikian, pria yang akrab disapa Abah Sholihin itu berpesan kepada kader-kader
IMM UINSA untuk terus melanjutkan kiprah dan perannya ke jenjang selanjutnya.
Tidak hanya berhenti di tingkat koorkom saja.
“Saya
berharap adik-adik, sudah masuk di koorkom jangan berhenti hanya di koorkom, lanjutkan
ke cabang, DPD, syukur-syukur sampai ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat). Kita punya
sejarah, punya ketua DPP dari IMM UINSA, Mas Najih Prasetyo,” pungkasnya.
Terakhir, Abah Sholihin berpesan untuk menghidupkan kembali tradisi yang sudah lama kandas ini.
“Bahkan jika bisa, Ketua Muhammadiyah dari IMM UINSA. Jadi, tolong setiap lini diisi,” sambungnya.
Editor: Belly Ubaidila