Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Angkat Isu Kenaikan PPN di Indonesia, Bidang Ekowir Adakan Diskusi Publik Bersama WADEK III FEBI UINSA

Dokumentasi Acara Diskusi Publik "Kenaikan Pajak: Ancaman atau Kesempatan?" Bidang Ekowir IMM UINSA via Google Meet (30/12/24).

Penulis: Adi Swandana Erlangga Putra (Ketua Bidang Kader Koorkom IMM UINSA) 


IMM UINSA (30/12/24) - Angkat isu kebijakan pemerintah soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN), Bidang Ekonomi dan Wirausaha (Ekowir) Koorkom IMM UINSA adakan diskusi publik. Acara yang diselenggarakan secara daring melalui Google Meet ini turut mengundang Wadek III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UINSA sebagai narasumber.

Ababil Firdaus Ramadhan sebagai Ketua Bidang Ekowir Koorkom IMM UINSA mengatakan bahwa adanya diskusi publik ini dilatarbelakangi oleh kenaikan PPN, yang berdampak bagi seluruh masyarakat terutama di aspek ekonomi dan sosialnya. 

"Laporan dari BRI omzet UMKM menurun terus bulan Mei-September Indonesia mengalami deflasi tapi kenapa yang dinaikkan adalah PPN. Terus untuk dampak sosialnya, kesenjangan pendapatan terus kalangan masyarakat menengah ke bawah pengeluarannya akan lebih besar," jelasnya. 

Menurut Ababil, kader-kader IMM dalam menanggapi isu ini seharusnya dapat lebih kritis apalagi yang memang disiplin ilmunya masih berkaitan dengan persoalan seputar kebijakan pemerintah (ekonomi, hukum, politik, dan sebagainya). 

"Ada tanggung jawab moral kader IMM Itu punya peran untuk mengkritisi dan bagaimana reaksi kader IMM terhadap kebijakan yang memang ketika diskusi itu diadakan muncul kesimpulan bahwa kebijakan pemerintah itu memang tidak berkeadilan kepada seluruh masyarakat," ungkap Ababil.

Sementara itu, Wadek III FEBI UINSA, Achmad Room Fitrianto menyampaikan beberapa hal dalam diskusi publik tadi mulai dari kondisi defisit di Indonesia saat ini, dugaan kenaikan pajak untuk program negara, hingga dampak dari naiknya PPN terutama pada aspek daya beli masyarakat. Selain itu, Room juga menekankan agar masyarakat jangan cepat terbuai dengan adanya iming-iming berupa subsidi yang diberikan oleh negara, sebab hal tersebut biasanya hanya berjalan pada kurun waktu tertentu.

Di akhir diskusi, Room pun menitip pesan khususnya kepada para mahasiswa sebagai pihak yang dirasa olehnya perlu untuk bersikap kritis terhadap segala kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat.

"Jadilah cerdas dan kritis, jika di negara ada yang bengkok, maka kalian yang bisa meluruskan," pungkasnya.


Editor: Restu Agung Santoso 

Redaksi IMM UINSA
Redaksi IMM UINSA Tim Redaksi RPK KOORKOM IMM UINSA