Sehari untuk Masjid, Ikhtiar Melanggengkan Peran Pemuda ala IMM Avempace
![]() |
Dokumentasi setelah membersihkan masjid Al-Ikhlas Rungkut Tengah, Sabtu (22/2/2025) |
Penulis : Etika Rahma Setya (Ketua Bidang Medkom PK IMM Avempace)
IMM UINSA (23/02/25) - Kurang lebih pukul 08.45, Gerakan Sehari Bersihkan Masjid dan Pembagian Ramadhan Kit di mulai. Senyum sumringah terpancar dari laki-laki paruh baya itu. Namanya, Sugito ketua pimpinan ranting Rungkut Tengah dan takmir masjid, yang menjadi salah satu lokasi GSBM terlaksana. Lamat-lamat ia mengamati beberapa kader PK IMM Avempace yang tengah membersihkan masjid dengan semangat penuh.
Hari Sabtu (22/2), tepatnya di masjid Al-Ikhlas Rungkut Tengah Surabaya. Beberapa kader yang berjumlah sekelumit, dan pengurus masjid setempat itu, berduyun-duyun membersihkan lantai tempat wudhu yang telah berkerak. Sabtu pagi yang tidak mendung namun tidak terlalu terang itu cukup menyejukkan.
Sejalan dengan niat kami untuk membersihkan masjid agar sejuk dipandang mata. Kebetulan immawan hadir lebih awal dibanding immawati, acara yang seharusnya dimulai pukul 07.00 tersebut mengalami kemunduran. Meski begitu, tidak menyulutkan antusiasme kami. Apalagi didukung para pengurus masjid yang begitu ramah.
Bicara mengenai keramahan, pak Sugito sampai-sampai menawarkan kepada kami untuk turut memakmurkan masjid dengan mengikuti kajian dan sholat berjamaah di sana. Katanya, pemuda di sana sangat terbatas, bahkan dibilang semua sesepuh masjid telah berpulang ke hadapan Illahi. Hanya tersisa pak Sugito yang sangat dijaga oleh pengurus lainnya.
Tanggapan Pihak Masjid Terkait Program GSBM PK IMM Avempace X Lazismu Surabaya
“Kami, mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas bantuan dari relawan-relawan IMM Avempace yang berkolaborasi dengan relawan Seger Waras, yang telah membantu kami di sini di masjid ini. Untuk membersihkan semua mulai dari toilet, alat sholat, dan semuanya.” Ujar Khoirul salah satu pengurus masjid Al-Ikhlas.
Turut disampaikan kepada kami, “Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik, bukan hanya di masjid ini saja, tapi di masjid lain juga diperlukan.”
Sayangnya, mereka mengeluhkan para jama'ah yang minim, dikarena lingkungan sekitar yang mayoritas penganut organisasi masyarakat sebelah, justru jama'ah kerap didatangi oleh mereka yang jarak rumahnya jauh dari masjid.
Secara, setiap orang memiliki pandangan berbeda. Ada yang tidak mempermasalahkan sholat di masjid ormas manapun, toh yang penting sholat berjamaah. Namun, ada pula yang beropini sebaliknya. Namanya juga manusia, banyak ragamnya.
Dari apa yang disampaikan oleh bapak-bapak takmir masjid tersebut, seakan-akan terpancar harapan besar. Agar para pemuda bisa tergerak untuk merumahkan dengan selayaknya rumah Tuhan yang penuh dengan hamba-hambanya. Menggerakkan orang-orang untuk menghambakan dirinya di sela kesibukkan dunia.
Bukan hanya ketika sholat tarawih saja, tetapi di lima waktu lainnya. Barangkali, di lain tempat nampaknya sepinya jama'ah menjadi tantangan tersendiri sebagai pemakmur masjid. Walaupun memang, kesadaran untuk sholat berjamaah patutnya tumbuh dari masing-masing manusianya.
Menjadi Program yang Perlu dilanggengkan
Menjadi pertama dan perdana sebagai program kerja dari bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat (SOSPEMAS) PK IMM Avempace. Dengan menggaet Lazismu, kegiatan itu berlangsung dengan baik. Pihak masjid setempat menerima kedatangan kami dengan lapang hati. Mereka menjamu dengan beberapa suguhan.
Dikata oleh Sugito, bahwa masjid tersebut merupakan masjid tertua yang berdiri di bawah naungan PCM Gunung Anyar. Di lantai atas tempat untuk sholat sedangkan lantai bawah untuk TPQ anak-anak setempat.
Program ini diketuai oleh Akhmad Purwansyah Wigutama. Ia mengatakan, “Kalo dari awal aku emang nggak ada harapan lebih ya. Mengingat pagi juga. Terus banyak yang nggak bisa pasti, tapi aku apresiasi anak-anak yang udah ngelist dulu, mungkin dengan mereka ngelist bisa memantik orang buat ikut ngelist juga.”
Kenyataannya, memang tidak banyak yang turut serta dalam kegiatan tersebut. Tetapi, Akhmad terus terang menyampaikan terimakasih kepada kader yang menyempatkan dan menampakkan batang hidungnya.
Terlepas dari hal tersebut, “Aku sangat mengapresiasi relawan Seger Waras dan Lazismu khususnya, karena menurutku program-program seperti ini jarang banget ada yang mau memprakarsai, dengan adanya program ini akhirnya kita bisa tahu. Ternyata memang banyak masjid-masjid di sekitaran kita, tapi nggak semua masjid itu makmur. Harapanku Lazismu dan relawan Surabaya terus menggagas dan menambah program seperti ini, agar setidaknya para takmir masjid merasa bahwa masih ada pemuda-pemuda seperti kita yang ingin memakmurkan masjid.” Ujarnya.
Di akhir kegiatan, kami dipersilahkan untuk menikmati jamuan siang yang telah disiapkan oleh ustadzah-ustadzah terkait. Setidaknya apa yang diikhtiarkan untuk masjid tersebut bisa bermakna pahala jariyah bagi kami semua.
Terakhir, Akhmad menambahkan, “Harapanku next kegiatan semangat kalian tetap terjaga, dan untuk yang belum bisa hadir, kedepannya bisa meluangkan sedikit waktu, tenaga, bahkan pikirannya untuk acara berikutnya.” Pungkas Akhmad.
Editor : Adi Swandana E.P