Jejak, Maksiat, hingga ODOL: Upgrading IMM KUF Hidupkan Semangat Baru
![]() |
Dokumentasi upgrading PK IMM KUF |
IMM UINSA (24/09/2025) – Pada tanggal 13-14 September 2025 menjadi momen tak terlupakan bagi para kader agitator angkatan 2024. Kegiatan upgrading ini digelar dengan konsep fun camp, bertempat di camping ground, Klurak Eco Park, Pacet, Mojokerto, yang dikelilingi dengan pemandangan hutan pinus dan sungai.
Tema acara “Kader Agitator: Nyalakan Kembali Streak-nya” mengandung makna comeback yang penuh arti. Setelah melewati masa-masa tenang, semua sepakat untuk menghidupkan kembali energi, semangat, dan militansi kader yang sempat meredup. Seperti permainan pesan viral di TikTok, streak-nya harus disambung lagi agar pergerakan tidak berhenti begitu saja.
Kegiatan upgrading IMM KUF selama dua hari satu malam ini jauh dari kesan formal. Justru acara ini dipenuhi dengan canda, tawa, kebersamaan, dan semakin mempererat solidaritas para kader agitator.
Ada beberapa agenda seru yang berhasil mempererat ikatan emosional dan kekompakan antar kader agitator. Salah satunya adalah Jejak Kader, yang diadakan kegiatan pada malam hari setelah isya' sebagai bentuk refleksi dan penguatan identitas kader. Dalam Jejak Kader ini peserta melewati lima pos yaitu pos Media dan Komunikasi, HPKP/Hikmah, RPK, Tabligh, dan Perkaderan.
Ada juga maksiat yang merupakan singkatan dari makan-makan komisariat. Bukan maksiat yang berbau negatif, melainkan momen nge-grill bersama sambil ngobrol santai di depan tenda, berbagi cerita, dan canda tawa yang membuat suasana makin cair dan hangat.
Dan ada kegiatan Tadabbur Alam/Kajian Ayat melatih peserta untuk berpikir kritis dalam menafsirkan beberapa ayat-ayat Al-Qur’an yang telah ditentukan.
Puncak acara adalah ODOL (Outbound Ideologi) yang seru dan penuh tantangan. Setiap permainan memiliki makna filosofis, seperti yang disampaikan oleh Immawan Harsya. Bahwa dalam permainan ODOL tadi, ada makna filosofis alat yang digunakan pada outbound ideologi IMM.
Kain penutup mata, sebagai simbol dari keterbatasan dan ketidaktahuan. Saat mata tertutup, kita belajar untuk percaya pada rekan tim dan arahan pemimpin. Tanpa pemahaman ideologi, kita seperti buta arah. Namun, bimbingan dan kebersamaan membawa tujuan yang tercapai.
Balon, melambangkan semangat dan ideologi yang harus dijaga. Balon mudah pecah jika tidak hati-hati, sama seperti ideologi yang bisa rusak jika kita lalai. Sebagaimana kalian menjaga balon agar tidak pecah, kita juga harus menjaga semangat dan ideologi IMM agar tetap utuh.
Kereta Api (Formasi Pegang Pundak), melambangkan kesinambungan kaderisasi IMM. Satu orang memimpin, yang lain mengikuti, semua terhubung dalam satu barisan perjuangan. Kekuatan IMM ada pada gerak bersama, saling menopang, dan menjaga ritme perjuangan.
Form penilaian, simbol dari evaluasi diri. Bukan sekadar mengukur pengetahuan, tapi menilai sejauh mana kita konsisten dengan komitmen ideologi. Kader sejati tidak hanya bergerak tapi juga mau mengukur dan memperbaiki diri.
Keseruan ODOL ini tidak berhenti sampai di situ. Setelah keseruan bermain ODOL, kegiatan dilanjutkan dengan berenang di sungai sebagai waktu relaksasi, penyegaran, serta mempererat keakraban dan semangat.
Ketua Umum komisariat Ushuluddin dan Filsafat, Immawan Syahrul, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bekal kader. "Kalian dilatih menjadi kepanitiaan dan kepesertaan upgrading ini untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, kepemimpinan, berpikir kritis dan berkolaborasi. Dari sinilah bentuk kader yang siap naik ke jajaran berikutnya.” Ujarnya. Kegiatan ini juga menjadi tanggung jawab kader untuk siap menjadi pemimpin dan naik ke jenjang berikutnya.
Immawan Salman Al-Farisi, selaku ketua OC Upgrading KUF, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi peserta. “Dari acara upgrading kemarin terkesan sangat bangga sekali walaupun sederhana terciptalah kenangan yang mungkin tidak terulang kembali, karena di sana kita tidak hanya liburan biasa tapi sebagai ajang menambah pengetahuan dari beberapa bidang, serta masukan untuk kedepannya seperti apa, sekaligus mengokohkan pilar-pilar yang telah dibangun, supaya KUF bisa semakin kokoh dengan kesolidan yang kita miliki walaupun sederhana, acara ini tetap bermakna mendalam." Ujar Faris.
Ia menambahkan, meskipun beberapa kader ada yang berhalangan hadir tetapi tidak menjadi halangan dalam meramaikan acara tersebut. Ia menyoroti dua kata, "Gelap dan Dalam", "Gelap" mengarahkan kita untuk berani menyala api, sedangkan "Dalam" mengajarkan untuk berpijak pada landasan yang kokoh. Menurutnya, dengan semangat itu organisasi akan terus bergerak, tak goyah oleh badai, tak runtuh oleh waktu.
Beberapa peserta juga menuturkan pengalamannya. Immawan Diko menyebut acara ini dengan satu kata “Enak...”. Sementara Immawati Nida menambahkan, “Kegiatannya seru banget, bikin pengen mengulang lagi seperti itu”. Immawati Nadiya pun mengakui, “Bagiku, acara ini benar-benar terasa banget keakrabannya. Dan banyak momen yang tak terlupakan.” Kegiatan ini sukses menyalakan kembali streak perjuangan yang sempat kendor, membuat semua siap bangkit dan kembali melakukan kegiatan berikutnya.
Acara ini membuktikan bahwa comeback bukan sekadar kata, tapi makna. Tidak hanya berkumpul atau seru-seruan, namun juga menyalakan kembali api semangat perjuangan. Dari yang sempat redup, kini kembali menyala. Dari yang sempat stagnan, kini bergerak maju.
Kader Agitator sudah comeback! Saatnya kita menjaga api ini tetap menyala agar streak perjuangan IMM tidak pernah padam.
Kader Agigator: “berFikir, berTuhan, Melawan”
Editor: Etika Rahma Setya