“Youth Reflection Talks,” Al-Mutsaqqof x Al-Kindi Ikhtiarkan Nalar di Tengah Gemuruh Viral
![]() |
| Dokumentasi Kegiatan Youth Reflection Talks |
IMMUINSA (30/11/2025) —Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al-Kindi UIN Sunan Ampel Surabaya bekerja sama dengan PK IMM Al-Mutsaqqof Institut Teknologi Sepuluh Nopember menggelar kegiatan Youth Reflection Talks pada Sabtu, 30 November 2025. Acara bertema “The Power of FYP: Standar TikTok, Standar Hidup?” tersebut berlangsung di Warung Smeleh, Jalan Gubeng Kertajaya VIII C No. 59B, Surabaya, mulai pukul 19.00–22.00 WIB.
Kolaborasi ini bermula dari ajakan sederhana PK IMM Al-Mutsaqqof yang menghubungi PK IMM Al-Kindi untuk mengadakan kajian bersama. “Cak, iki arek Al-Mutsaqqof arep gawe kajian. Semisal kolab bareng Al-Kindi iso ta?” demikian pesan awal dari Ketua Umum PK IMM Al-Mutsaqqof, Fikri Fahrezi Shafwan.
Bagi PK IMM Al-Kindi, ajakan tersebut menjadi angin segar sekaligus peluang mempererat relasi lintas kampus. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jejaring serta memperkuat keharmonisan antar komisariat.
Dalam rapat perdana yang digelar di Warkop Angop, kedua pihak sepakat mengangkat tema mengenai fenomena FYP TikTok. Tema tersebut dipilih karena banyak anak muda saat ini mengonsumsi konten digital secara mentah dan menjadikannya acuan hidup tanpa mempertimbangkan dampaknya.
Ketua Umum PK IMM Al-Mutsaqqof, Fikri Fahrezi Shafwan, menegaskan harapannya terkait pemilihan tema itu. “Saya berharap tema ini membuka kesadaran generasi muda di era digital, agar tidak mudah menerima setiap tontonan yang hadir di layar mereka. Semoga mereka mampu membentuk standar hidup yang lebih sehat, bukan sekadar mengikuti ‘standar TikTok’ yang sering menyesatkan,” ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan Ustaz Afkar Jauhara sebagai pemateri utama dan diikuti lebih dari 30 peserta dari berbagai kampus. Dalam penyampaiannya, ia mengajak peserta merefleksikan sejauh mana algoritma TikTok-khususnya fenomena For You Page (FYP)-mempengaruhi cara pandang anak muda terhadap gaya hidup, validasi sosial, hingga standar kesuksesan.
Ia juga menekankan pentingnya melibatkan Allah SWT dalam setiap langkah, agar generasi muda tetap memiliki arah serta nilai yang kuat di tengah derasnya arus informasi digital. “Arus konten yang cepat dan viral kerap membentuk standar baru yang tidak selalu sesuai dengan nilai pribadi maupun prinsip moral,” tegasnya.
Sejalan dengan itu, Ketua Umum PK IMM Al-Kindi, Itsna Aprilia Nur, menegaskan bahwa kualitas diri seseorang ditentukan oleh apa yang ia konsumsi. “Jika input-nya baik, maka output-nya pun akan baik. Semoga kajian ini membawa kesadaran dalam mengonsumsi informasi di media sosial,” katanya.
Acara berlangsung hangat dan interaktif dengan sesi tanya jawab antar peserta. Kolaborasi dua komisariat ini diharapkan menjadi ruang refleksi bagi generasi muda untuk memahami fenomena digital secara lebih bijaksana.
Ketua panitia sekaligus Staf Dakwah dan Sosial PK IMM Al-Mutsaqqof, Achmad Hafidur Rohman, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antarkader mampu menghadirkan kemanfaatan bagi masyarakat. “Melalui kajian ini, nilai-nilai keislaman tidak hanya dipelajari, tetapi juga dihidupkan untuk mencerdaskan generasi muda di tengah tantangan era digital,” ujarnya.
Kolaborasi IMM Al-Kindi dan IMM Al-Mutsaqqof ini diharapkan menjadi pijakan untuk kegiatan lanjutan dan menjadi pengingat bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia digital, refleksi dan kesadaran tetap diperlukan agar generasi muda melangkah dengan lebih bijak.
Editor: Ahmad Muharrik Albirra
